APLI : Bisnis Penjualan Langsung Masih Prospektif

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) mencermati penjualan langsung (direct Selling) dan network marketing, termasuk perusahaan yang menjalankan penjualan dengan sistem berjenjang (Multi Level Marketing/MLM) masih menyimpan peluang bisnis yang prospektif meski diserang pandemi Covid-19.

ilustrasi direct selling/newzybox

Ketua Umum APLI, Kany V. Soemantoro, mengemukakan, krisis kali ini mendorong masyarakat mengubah pola hidup, pola konsumsi dan pola belanja mereka, serta hal-hal yang kini menjadi prioritas di dalam kehidupan mereka secara umum. “Tantangannya adalah bagaimana anggota APLI bisa memberikan solusi terhadap kebutuhan tersebut,” ujarnya.

Kany mengakui hingga kini belum ada cetak biru sektor Penjualan Langsung (direct marketing) yang bisa menjadi referensi pasca pandemi. Para anggota APLI pun masih dihadapkan pada dilema antara mempertahankan pola yang sama dengan masa pra-pandemi, atau mencoba saluran dan strategi baru sebagai respon terhadap perubahan.

“APLI belum bisa memprediksi apa yang akan terjadi esok, tapi kami berkomitmen menyediakan panduan yang berempati dan transparan bagi masyarakat untuk mengembalikan kekuatan ekonominya, serta menggerakan kembali roda perekonomian dan pertumbuhan yang sempat mandek terdampak krisis Covid-19 ini,” papar Kany.

Untuk menjalankan komitmen ini, Kany mengimbau para perusahaan penjualan langsung kembali pada motivasi masyarakat bergabung menjadi anggota penjualan langsung, yakni 81% untuk membeli produk dengan rabat, serta 72% untuk mengembangkan kepribadian.

“Kita bisa mulai bergerak dari dua kutub ini, product purchasing dan pendidikan. Dua kutub ini, baik dari sisi produk ditambah pola pendidikan yang baik bisa menambah hasil yang baik. Pastikan produk kita memiliki efikasi yang baik, sesuai janji dan harga yang tepat, serta kita menggelar program pelatihan benar-benar bermanfaat,” tutur Kany.

Perspektif ke Masa Depan

Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaan. Kondisi ini tentunya membuat mereka mencari peluang baru. Banyak di antara mereka yang akan beralih ke pekerjaan paruh waktu, tetapi pilihan pekerjaan paruh waktu pun menjadi terbatas.

Djoko Kumara, Wakil Ketua Urusan Internal APLI mengukapkan benefit utama dari sektor bisnis penjualan langsung adalah empowerment, dimana tiap anggota, distributor atau enterpriser diharapkan menguatkan anggota lainnya dengan kelebihan masing-masing, serta enrichment.

“Perusahaan harus selalu berupaya memberikan pengayaan baik keahlian, maupun peluang bagi para membernya. Kami yakin metodologi ini akan bermanfaat bagi masyarakat untuk kembali menumbuhkan kekuatan ekonominya,” imbuh dia.

Bagi APLI sebenarnya momen pemulihan ekonomi ini adalah kesempatan besar menunjukkan penjualan langsung adalah industri yang terpercaya dan dapat membuat dampak positif. Dengan fokus bekerja sama dan mengajarkan nilai-nilai yang tepat, budaya yang tepat, dan kode etik yang tepat kepada semua distributor, member, enterpriser, dan lain-lain.

Sebagai langkah lanjutan, APLI dapat mengadakan serangkaian kampanye video yang akan disebar menggunakan platform jejaring sosial YouTube, berisi motivasi dan inspirasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengembalikan semangat berusaha di era kenormalan baru.

Kampanye video ini juga ditujukan untuk membangun reputasi positif sektor bisnis penjualan langsung, sebagai bisnis yang absah dan bermanfaat, sambil sekaligus juga menampilkan prestasi dan pencapaian sektor bisnis penjualan langsung yang memberikan peluang usaha bagi masyarakat Indonesia.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here