Apakah Media Sosial Benar-Benar dapat Diukur?

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

www.marketing.co.id – Dalam diskusi saya dengan banyak rekan-rekan dunia bisnis, ada sebuah pertanyaan yang selalu berulang, “Duitnya mana?” setiap kali topik mengenai pemasaran media sosial (social media marketing) dibahas.

Dalam perspektif bisnis yang saya pakai, saya akan mengutamakan ROI (Return on Investment) terlebih dahulu. Sebelum kita berbicara lebih lanjut, tentu saja kita harus memiliki landasan berpikir yang sama. Landasan berpikir yang sama dimulai dengan pemahaman yang sama mengenai definisi media sosial.

Definisi Media Sosial

Menurut Merriam-Webster, media sosial adalah bentuk komunikasi elektronik (dalam bentuk situs yang ditujukan untuk jejaring sosial dan microblogging) yang mana melaluinya, para pengguna menciptakan komunitas dalam jaringan untuk berbagi informasi, ide, pesan pribadi, dan konten-konten lainnya (misalnya video).

Berdasarkan definisi di atas, kita dapat melihat betapa luasnya cakupan media sosial. Situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter atau Kaskus memungkinkan para penggunanya saling memberi komentar terhadap konten-konten yang diunggah, termasuk di dalamnya forum dan komunitas pribadi yang bisa jadi dibentuk oleh institusi profesional.

Untuk lebih simpelnya, pikirkan aktivitas media sosial sama halnya dengan aktivitas yang kita lakukan di dunia nyata, misalnya kelompok pecinta silat, penyuka jalan-jalan atau bahkan pecinta binatang.

Nah, pada saat partisipasi dan aktivitas kita di dunia nyata diukur, akan menjadi hal yang sulit dilakukan karena di dalamnya banyak terlibat nilai-nilai intrinsik – unsur yang memengaruhi dari dalam. Bagaimana cara mengukur hal-hal yang Anda lakukan karena Anda mencintai seseorang atau mencari sebuah hubungan?

Karenanya, kita harus memiliki tujuan yang jelas saat mencoba mengukur aktivitas di media sosial. Tujuan tersebut haruslah tujuan yang terukur. Namun, sebelum kita menentukan tujuan, kita harus menjawab pertanyaan berikut terlebih dahulu, “Kenapa kita menggunakan pemasaran media sosial (social media marketing)?” Lebih jauh lagi, apa yang membuat kita tertarik dengan pemasaran media sosial?

Bisa jadi, Anda akan memilih salah satu atau beberapa jawaban berikut:

  • Meningkatkan traffic ke portal
  • Meningkatkan awareness merek
  • Mengurangi biaya pemasaran
  • Menaikkan ranking situs penelusur
  • Melengkapi strategi bauran pemasaran

Seiring dengan semakin bertambahnya jawaban pada daftar tersebut, berarti Anda semakin memahami dan telah memiliki awal yang baik untuk memulai diskusi ROI. Sekali lagi seperti bahasan di atas, agar kita memiliki landasan berpikir yang sama, kita harus memiliki definisi yang sama mengenai ROI.

Definisi Return on Investment

Menurut Investopedia.com, ROI adalah metode pengukuran performa untuk mengevaluasi efisiensi sebuah investasi atau membandingkan efisiensi antar-investasi yang berbeda. Untuk menghitung ROI, tingkat kembali dari suatu investasi dibagi dengan biaya suatu investasi. Hasilnya diekspresikan dalam bentuk persentase atau rasio.

Return On Investment
Return On Investment

Dari rumus di atas, Anda tentunya menyadari bahwa untuk menghitung tingkat kembali, investasi Anda harus terukur.

Kemudian, pertanyaan selanjutnya adalah, bentuk tingkat kembali seperti apa yang Anda harapkan? Lebih terukur lagi, dalam skala waktu berapa lama?

Apa yang ingin Anda raih? Kunci untuk mengukur tingkat kembali adalah menentukan hal apa yang ingin Anda telusuri. Sebagai contoh, pada umumnya jumlah teman Facebook atau jumlah pengikut Twitter selalu menjadi parameter.

Jika kita menjadikan jumlah teman Facebook atau jumlah pengikut Twitter sebagai parameter, pantaskah jika hal-hal tersebut menjadi metrik utama? Pikirkan juga mengenai tingkat keterikatan, tingkat hubungan, pembicaraan positif mengenai merek, dst. Mengukur tingkat keterikatan, tingkat hubungan, kuantitas pembicaraan positif suatu merek jelas tidak mudah, dan akan lebih baik jika Anda menyadari bahwa ukuran tingkat kembali sangat luas dan dalam.

Langkah selanjutnya, setelah Anda benar-benar memiliki pemahaman jernih mengenai investasi dan tingkat kembali yang diinginkan, Anda memerlukan alat yang tepat untuk mengukurnya. Sekarang, bagaimana pemahaman Anda mengenai ROI dalam media sosial? Apakah Anda memiliki pendapat berbeda? (Andika Priyandana – Dosen Pemasaran di Prasetiya Mulya Business School)

 

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here