Apakah Krisis Ekonomi Itu Benar-benar Ada? (Bagian 2-Selesai)

www.marketing.co.id – Dalam edisi sebelumnya, kita telah mendiskusikan tentang TIDAK ADA yang namanya krisis ekonomi. Kelesuan ekonomi, penurunan kondisi ekonomi, ketidakpastian, iya. Tetapi, saya tidak yakin krisis sudah melanda Indonesia.

Krisis adalah milik mereka yang tanpa ide, tanpa rencana, dan tanpa harapan.

Dengan penjelasan ini, seseorang bisa saja mengalami krisis bahkan di saat keadaan ekonomi terbaik sekalipun!

Sekarang kembali pada Anda… Apakah Anda tengah menghadapi krisis? Bila jawabannya “ya”, berarti Anda memang sedang kehilangan ide tentang bagaimana bergerak maju.

Saran saya, fokuslah pada segala hal yang mungkin, dan lakukan beberapa hal berikut ini:

a)    Negosiasikan ulang semua utang Anda.

b)    Jagalah pelanggan terbaik Anda.

c)    Dapatkan pelanggan baru atau ambil alih pelanggan yang terabaikan oleh kompetitor.

Kita sudah mendiskusikan ketiga poin di atas sebelumnya. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih banyak cara-cara praktis untuk bergerak maju dan menemukan peluang di tengah kelesuan ekonomi. Berikut sejumlah ide lain yang bisa Anda jalankan:

a)    “Kurva” ekonomi juga menciptakan peluang bagi Anda untuk masuk ke pasar yang lain. Anda bisa bergerak ke pasar yang lebih tinggi karena semakin tinggi pasarnya, semakin tidak terpengaruh pada kelesuan ekonomi. Bahkan, pasar-pasar tertentu bisa saja mengalami peningkatan pesat! Pasar-pasar ini bagus untuk Anda masuki.

Tentu saja, untuk naik ke pasar yang lebih tinggi, Anda dan seluruh perusahaan beserta karyawan perlu punya mindset yang lebih tinggi pula. Ini menyangkut kualitas produk, kemasan, penawaran, iklan, dan sumber daya manusia yang perlu di-upgrade. Dengan naik ke pasar yang lebih tinggi, seluruh pasar yang niche akan terbuka bagi Anda. Krisis? Peluang!

b)    Ini juga mungkin peluang bagi Anda untuk turun ke pasar yang lebih rendah. Anda mungkin ingin bergeser ke pasar yang lebih rendah karena semakin ke bawah, semakin besar ukuran pasarnya. Seperti biasa, Anda mungkin membutuhkan sumber daya manusia tertentu dan strategi marketing yang berbeda. Dengan bergeser ke pasar yang lebih rendah, seluruh pasar massal akan terbuka bagi Anda. Krisis? Peluang!

c)    Ini adalah peluang bagus untuk “membersihkan rak”. Sebuah peluang bagus untuk menyingkirkan produk yang ketinggalan zaman dari lini produk Anda, lalu memasukkan produk yang lebih berkualitas dan lebih sesuai dengan perkembangan zaman. Ini dinamakan rejuvenating produk (baca artikel “Menyusul di Tikungan”).

d)    Ini adalah kesempatan bagus untuk melakukan negosiasi ulang dengan:

  • Pemasok Anda.
  • Pemilik gedung Anda.
  • Bankir Anda.

Negosiasikan ulang tentang:

  • Harga
  • Prosedur pembayaran
  • Sewa
  • Biaya pemeliharaan
  • Suku bunga
  • Bentuk/format pembayaran: jumlah tetap; persentase dari pendapatan; persentase dari profit; kombinasi dari semua; progresif

Kreatiflah. Ada lebih dari satu cara untuk membayar.

Inilah peluang bagus untuk melakukan negosiasi ulang karena pemasok Anda tidak mau (bahkan TIDAK SANGGUP) kehilangan bisnis Anda! Pemilik gedung tidak sanggup bila Anda harus pergi dan tempat mereka menjadi kosong. Ia tidak bisa menemukan penyewa lain dalam kondisi ekonomi seperti ini! Bankir Anda tidak sanggup bila Anda sampai harus menutup rekening dan membukanya di bank pesaing.

Mereka semua siap bernegosiasi ulang. Mereka akan melonggarkan kebijakan untuk mengakomodasi permintaan Anda. Mereka tak ingin kehilangan Anda. Semuanya bisa dinegosiasikan ulang dalam kondisi ekonomi yang sedang lesu. Sekarang adalah saat terbaik untuk berusaha mendapatkan harga terbaik dan kebijakan terbaik! Krisis? Peluang!

a)    Ini adalah satu bagian yang paling tidak saya sukai. Tetapi, saya akan menjadi tidak jujur jika tidak menceritakannya. Ini adalah peluang bagus untuk menyingkirkan beberapa karyawan, yaitu:

  • mereka yang tak pernah bekerja dengan baik
  • mereka yang selalu menjadi biang masalah
  • mereka yang punya karakter kerja yang buruk
  • mereka yang tidak bisa di-upgrade dan tak lagi relevan dengan bisnis Anda
  • mereka yang selalu mengeluh dan tidak setia (bahkan menjelek-jelekkan perusahaan, manajemen, dan lain-lain).

Ya, ini adalah saat yang baik untuk menyingkirkan “beban berlebihan” tersebut. Krisis? Peluang!

a)    Ini adalah saat yang bagus untuk mengumpulkan kembali tim Anda. Palu dan api menempa besi. Berlian dibentuk dalam tekanan yang sangat besar. Jadi, tekanan akibat kelesuan ekonomi adalah sebuah peluang supaya semua orang bekerja lebih akrab sebagai tim yang erat dan kuat. Ini adalah peluang bagus untuk mengembangkan kerja sama tim. Krisis? Peluang!

b)    Ini adalah peluang bagus untuk menyediakan pelatihan tambahan bagi para staf, untuk melengkapi mereka dengan karakter kerja yang baik, keahlian-keahlian yang diperlukan supaya ketika kelesuan ekonomi berubah arah (ini hanya soal waktu), para staf Anda akan lebih dari siap untuk merebut peluang yang pasti akan datang seiring dengan membaiknya ekonomi. Pelatihan dapat dijalankan oleh para staf internal, manajer internal, pelatih dari luar, atau kombinasi kreatif dari pihak internal maupun eksternal. Krisis? Peluang!

Saya bisa melanjutkan penjelasan ini terus dan terus… tetapi saya yakin Anda sudah mendapatkan gambarannya sekarang. Ada begitu banyak yang harus dilakukan, begitu banyak yang bisa diselesaikan, begitu banyak peluang yang terbuka di tikungan. Beberapa peluang terbuka sangat lebar, beberapa yang lain lebih kecil dan hanya terbuka sebentar saja.

Dengan begitu banyak yang harus dilakukan, begitu banyak peluang untuk diraih, Anda mungkin tidak punya waktu lagi untuk memikirkan krisis! Anda bahkan akan mengalami krisis yang lain—suatu krisis dari begitu banyak hal yang bisa dilakukan, begitu banyak peluang, tetapi waktu untuk meraihnya sangat sedikit! Sungguh krisis yang hebat!

Maka dari itu, teman, krisis dimiliki oleh mereka yang tak punya ide, tidak tahu harus berbuat apa, panik dan tak punya harapan.

Setelah membaca artikel ini, ANDA TIDAK MENGENAL LAGI KRISIS EKONOMI.

Krisis ekonomi ada di belahan dunia lain, iya.

Krisis ekonomi ada di suatu tempat di Indonesia, mungkin.

Krisis ekonomi tengah dihadapi oleh orang lain (misalnya tetangga Anda), mungkin.

Tetapi, Anda? Tidak.

You have NO economic crisis. You know what action to take.

You know how to move forward. You will emerge from this economic downturn better than before!

(James Gwee T.H., MBA.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.