Amatil Indonesia Resmikan Pemasangan Atap Panel Surya Terbesar di Asia Tenggara

Marketing.co.id – Berita Financial Service | Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) meresmikan pemasangan atap panel surya terbesar dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara. Panel surya ini diletakkan di area atap fasilitas produksi Coca Cola Amatil Indonesia seluas 72.000 meter persegi dengan nilai pemasangan atap panel surya sebesar USD5,8 juta (87 milyar rupiah).

Turut hadir dalam acara peresmian instalasi atap panel surya Coca-Cola Amatil Indonesia, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia & PNG, Kadir Gunduz, dan  Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins.

Kadir mengatakan, bahwa panel ini dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun, jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Coca-Cola Amatil Indonesia dalam mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global dan emisi dengan cara pemenuhan minimal 60 persen energi Perusahaan berasal dari sumber energi terbarukan dan rendah emisi.

Baca juga: SUN Energy Berkomitmen Meningkatkan Penggunaan Energi Terbarukan

“Keberlanjutan (Sustainability) merupakan bagian inti model bisnis kami, dimulai dari cara kami mendapatkan bahan baku dan produk manufaktur, hingga ke cara kami berkomunikasi sebagai brand dan dalam mengelola karyawan kami,”ujar Kadir.

Panel Surya CCAI
(dari kiri-kanan) Kadir Gunduz, President Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia; Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat; Abdul Rochim, Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian RI

Kadir menambahkan, Amatil Indonesia telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan dan rendah karbon, serta intesitas emisi dari ‘minuman di tangan Anda’. Instalasi atap panel surya ini merupakan salah satu bentuk investasi terbaru perusahaan.

“Inisiatif ini mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas /GHG) sebanyak 29% atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga 2030, juga kontribusi kami terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” jelasnya.

Kadir menegaskan, energi terbarukan merupakan salah satu cara paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi. “Tentunya ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini,” tandas Kadir.

Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins mengatakan,  Coca-Cola Amatil semakin dekat dengan tujuan keberlanjutan tahun 2020. Dia berharap pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi bisnis lain di Indonesia untuk melanjutkan, atau memulai, energi terbarukan dan tujuan efisiensi energi mereka sendiri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengapresiasi pembangunan atap panel surya tersebut, karena mampu membantu upaya pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Berhasil Kurangi Emisi Hingga 70%, Signify Capai Netralitas Karbon

“Penggunaan atap solar panel di fasilitas pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) ini menjadi salah satu bentuk pemanfaatan sumber energi terbarukan yang akan mendukung perwujudan komitmen Pemerintah yang telah dituangkan melalui Kebijakan Energi Nasional tersebut,” ujar Airlangga.

Airlangga menjelaskan, saat ini pemerintah memang sedang mendorong kontribusi energi baru terbarukan atau renewable energy menjadi sebesar 23% di tahun 2025, dan akan terus ditingkatkan setiap tahunnya.

“Dan apa yang dilakukan di sini di mana bisa mengurangi emisi gas kaca sebesar 314 juta ton. Ini adalah sesuatu yang luar biasa, seperti yang tadi disampaikan oleh Ibu Alison bahwa ini sama saja dengan penghematan 7.000 kendaraan yang dikendarai selama 1 tahun,” ujarnya.

Proyek energi terbarukan lainnya yang didukung oleh Amatil Indonesia termasuk pengadaan 243,383 mesin pendingin hemat energi (cooler) kepada konsumer, yang dapat menghemat hingga 178 juta kwh energi per tahun, instalasi LED sebagai alternatif pencahayaan alternatif di seluruh pabrik, konversi konversi dari solar, gas alam dan gas alam terkonversi (LNG) untuk pemanas, pembangkit listrik dan forklift sejak tahun 2008.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.