Amandina Mewujudkan Keberlanjutan Lingkungan dengan Inisiatif Daur Ulang Plastik

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina) memperkenalkan inisiatif terbaru dalam bidang daur ulang plastik melalui proyek Recycled PET Close Loops Value Chain. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah plastik dengan mengubah botol plastik bekas menjadi botol baru yang aman digunakan untuk kemasan makanan dan minuman.

Plastik, meskipun sangat bermanfaat, memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Limbah plastik, yang memerlukan waktu hingga 500 tahun untuk terurai, dapat mencemari tanah dan laut, menghasilkan mikroplastik serta senyawa berbahaya. Laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, total limbah nasional mencapai 68,5 juta ton, dengan 11,6 juta ton di antaranya adalah limbah plastik.

Dalam upaya mengurangi dampak tersebut, Amandina meluncurkan proyek Recycled PET Close Loops Value Chain yang berfokus pada daur ulang limbah botol plastik menjadi botol plastik PET daur ulang (rPET). “Kami ingin menunjukkan bahwa daur ulang plastik bukan hanya mungkin, tetapi juga dapat dilakukan dengan standar tinggi dan efisiensi yang baik,” ungkap Direktur Utama Amandina, Budi Santosa.

Amandina menggunakan bahan baku yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk rPET mereka tidak berdampak buruk pada lingkungan. Selain itu, perusahaan ini bekerja sama dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia yang berfungsi sebagai pusat pengumpulan limbah botol plastik. “Kami percaya bahwa kolaborasi dengan UMKM lokal sangat penting dalam menciptakan sistem daur ulang yang efektif dan berkelanjutan,” tambah Budi Santosa.

Dalam mendukung inisiatif ini, Amandina juga berkolaborasi dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija), sebuah organisasi nirlaba yang membantu memastikan pasokan bahan baku dan mendukung komunitas lokal, khususnya para Pahlawan Daur Ulang. Kerja sama dengan Mahija memungkinkan untuk mengoptimalkan proses pengumpulan dan memastikan dampak positif pada masyarakat sekitar.

Proses produksi di Amandina melibatkan teknologi tinggi dengan fasilitas utama yang meliputi penyortiran, penggilingan & pencucian, serta peletisasi & sterilisasi. “Kami mengadopsi teknologi yang telah memenuhi standar internasional dan kepatuhan regulasi di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Proses ini berlangsung dalam waktu rata-rata 12 jam, dengan hasil yang mencapai hingga 85% produk siap pakai

“Selama setahun terakhir, Amandina telah memproduksi 25.000 ton resin rPET dari limbah botol, yang berkontribusi pada pengurangan 43.750 ton CO2. Hasil ini menunjukkan bahwa daur ulang plastik dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan emisi karbon dan pengelolaan limbah,” tutup Santosa.

Inisiatif Amandina tidak hanya fokus pada proses produksi, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan menjamin kualitas produk. Perusahaan ini telah memperoleh berbagai sertifikasi lokal dan internasional yang menegaskan standar kualitas produk yang dihasilkan.

Proyek Recycled PET Close Loops Value Chain dari Amandina juga mendukung produsen untuk menggunakan hingga 50% kandungan rPET dalam portofolio produk mereka pada tahun 2028. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Amandina untuk mengurangi jejak karbon dan mengatasi pencemaran plastik secara lebih efektif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here