Amandina Bumi Nusantara Kolaborasi dengan Mitra Strategis Dorong Daur Ulang Kemasan Plastik Bekas Pakai

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Plastik kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam industri kemasan makanan dan minuman. Namun, seiring dengan meningkatnya konsumsi plastik, masalah sampah plastik menjadi tantangan besar. Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, total limbah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton, dengan 17% di antaranya berasal dari plastik.

Untuk mengatasi hal ini, Amandina Bumi Nusantara menjalankan proyek Recycled PET Close Loop Value Chain. Proyek ini berfokus pada pengumpulan, daur ulang, dan pemrosesan limbah botol plastik menjadi botol baru yang aman digunakan untuk kemasan. Selain itu, Amandina menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk mengumpulkan dan menyuplai limbah botol plastik, memperluas jangkauan inisiatif ini di tingkat lokal.

PT Amandina Bumi Nusantara sendiri merupakan sebuah perusahaan pengelolaan limbah di Indonesia, berkomitmen untuk mendorong terciptanya ekonomi sirkular melalui daur ulang kemasan plastik. Didirikan dalam kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia, Amandina memiliki fasilitas canggih di Cikarang, Jawa Barat, yang memproses botol PET bekas pakai dan mengubahnya menjadi plastik daur ulang (rPET). Fasilitas ini mendukung penciptaan siklus tertutup untuk kemasan plastik, mengurangi ketergantungan pada plastik baru dan meningkatkan penggunaan kembali bahan kemasan.

Suharji Gasali, Managing Director Amandina Bumi Nusantara, mengungkapkan, “Kami berkomitmen mendukung daur ulang botol plastik bekas pakai. Daur ulang ini membutuhkan kontribusi dari semua pihak, dan kami bangga dapat berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk mengatasi permasalahan sampah kemasan. Melalui program ‘Recycle Me’ ini, botol plastik bekas pakai dikumpulkan, didaur ulang, dan diubah kembali menjadi botol baru yang berkualitas tinggi.”

Sejak pendirian fasilitas Amandina pada tahun 2021, pabrik ini telah berhasil mengurangi penggunaan resin plastik baru hingga 25.000 ton per tahun, sebuah pencapaian besar dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah plastik. Pendirian fasilitas daur ulang ini juga sesuai dengan peta jalan pemerintah dalam pengelolaan sampah, di mana peran industri sangat penting.

Dia menambahkan, masalah sampah plastik di Indonesia sangat mendesak. Untuk menghadapinya, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Aliansi strategis yang fokus pada desain kemasan inovatif dan sistem pengumpulan serta daur ulang yang efektif sangat penting untuk mendorong ekonomi sirkular.

Rivana Mezaya, Director of Digital and Sustainability di Grab Indonesia, juga menyampaikan komitmennya terhadap keberlanjutan, “Di Grab, kami berfokus pada dampak sosial dan lingkungan yang positif. Kami sangat menyadari bahwa perubahan tidak bisa dilakukan sendiri, sehingga kolaborasi seperti ini sangat penting. Program ‘Recycle Me’ adalah salah satu cara kami untuk mengurangi sampah di Indonesia dan mendukung target bebas sampah kemasan di alam pada tahun 2040.”

Waste4Change, sebuah perusahaan layanan pengelolaan sampah, turut berperan dalam menyukseskan program ini. Rizky Ambardi, Head of Recycling Business Waste4Change, mengatakan, “Kami merasa terhormat mendukung program berkelanjutan ini. Dengan melibatkan perusahaan besar seperti Amandina, Coca-Cola, dan Grab, kami bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan menginspirasi perubahan perilaku.”

Di sisi lain, Ardhina Zaiza, Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara, menambahkan, “Kami kembali berpartisipasi dalam program ‘Recycle Me’ untuk mendukung pekerja informal di sektor daur ulang. Para pemulung adalah pahlawan lingkungan yang sangat berperan dalam ekonomi sirkular, dan melalui kolaborasi ini kami berharap bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.”

Sementara itu, Farhan Prastiyan, Partnership Manager BenihBaik.com, menyatakan, “Program ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, serta sejalan dengan pilar-pilar yang kami anut di BenihBaik.com dalam bidang kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan.”

Program ‘Recycle Me’ kembali hadir pada tahun 2024 dengan melibatkan berbagai mitra strategis untuk mendorong daur ulang kemasan plastik bekas pakai. Program ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah dan mendaur ulang, tetapi juga memberikan insentif kepada konsumen yang berpartisipasi. Untuk pertama kalinya, setiap botol yang terkumpul akan disumbangkan Rp1.000 ke BenihBaik.com, sebuah platform yang mendukung berbagai program sosial dan lingkungan. Konsumen juga akan mendapatkan insentif berupa subsidi biaya pengantaran botol melalui layanan GrabExpress dan reward berupa voucher senilai Rp15.000 untuk setiap transaksi.

Pada tahun ke-4 penyelenggaraannya, program ini menjangkau area Jabodetabek, Bandung, dan Denpasar, Bali. Konsumen dapat mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai reward menarik selama periode program yang berlangsung dari 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025. Untuk bergabung, konsumen dapat mendaftar melalui aplikasi Waste4Change dan mengirimkan botol plastik kosong mereka menggunakan Grab.

Suharji Gasali menutup, “Dengan kembali berpartisipasi dalam program ‘Recycle Me’ 2024, Amandina Bumi Nusantara berharap dapat memperluas upaya daur ulang botol plastik bekas pakai, mendukung tercapainya ekonomi sirkular yang berkelanjutan di Indonesia, dan turut mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik pada tahun 2030.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here