Marketing.co.id – Berita Consumer Goods | Siapa yang tidak pernah menggunakan lem dalam kehidupan sehari-hari?. Pasti semua pernah. Lem ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1958 oleh Harry Wesley Coover Jr. yang saat itu dianggap gagal.
Sejalan dengan waktu, kini bentuk lem terus berkembang untuk berbagai penggunaan (multipurpose) seperti lem kertas, lem lem kayu, lem kuat untuk melekatkan berbagai macam benda dan masih banyak lagi.
Bentuknya pun bervariasi seperti bentuk batang/stik, cair, roller, stamp maupun pen. Pengguna lem juga tidak terbatas hanya kepada anak-anak saja tetapi untuk semua usia.
Namun, penggunaan lem yang masif masih diperuntukkan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) anak usia Taman Kanak-Kanak maupun Sekolah Dasar. Mereka menggunakan lem untuk membuat prakarya dan bermain dengan menggunakan berbagai media termasuk kerta.
Salah satu produsen lem di Indonesia yaitu Alligator yang merupakan salah satu merek dibawah naungan Faber-Castell International Indonesia, menyediakan solusi untuk kegiatan tersebut dengan menghadirkan Alligator Liquid Glue. Lem ini aman digunakan karena tidak berbau dan non toxic.
“Alligator Liquid Glue memiliki daya rekat yang sempurna untuk di kemasan kertas maupun dokumen sehingga sangat cocok untuk segala usia,” ungkap Product Manager Alligator, Yance Farrel.
Masuk ke pasar lem Indonesia, Alligator diharapkan dapat memberi pilihan bagi konsumen dibanding produk serupa yang sudah ada dipasar, dengan harga yang lebih kompetitif serta kualitas lebih baik.
Dengan mengusung visi “The Best Solution to Your Office & Household Supplies”, sejak 2014 Alligator terus memberikan yang terbaik di kelasnya, dengan menambah produk-produk terbaru yang bermutu, dengan harga terjangkau.
Beberapa produk dari Alligator yang telah hadir di konsumen Indonesia, diantaranya perekat, ballpoint, pemotong, binder, file folder, lem, marker/penanda dan stapler.
Marketing.co.id: portal berita marketing dan bisnis.
