Marketing.co.id – Berita Financial Services | Di sebuah ruang kelas di SMA Negeri 23 Bandung, belasan siswa berkumpul di sekitar meja, serius menyusun strategi dalam permainan papan bertema keuangan syariah. Bukan sekadar permainan, ini adalah bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2024, hanya 65 dari 100 orang di Indonesia yang memiliki pemahaman keuangan yang baik. Angka ini lebih rendah untuk keuangan syariah, di mana tingkat literasinya hanya mencapai 39,11%. Kelompok usia 15-17 tahun bahkan menunjukkan angka yang lebih rendah lagi.
Menanggapi hal ini, PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) mengambil langkah nyata. Mereka menginisiasi program literasi keuangan berbasis syariah yang menyasar pelajar SMA. Salah satu caranya adalah melalui Allianz Smart Plan Board Game, sebuah permainan interaktif yang mengajarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan syariah dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
“Di bulan Ramadan ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan literasi keuangan syariah, terutama bagi generasi muda,” ujar Achmad K. Permana, Direktur Utama Allianz Syariah. “Kami berharap mereka dapat memahami pentingnya mengelola keuangan sesuai prinsip syariah untuk masa depan yang lebih stabil.”

Dalam permainan ini, para peserta diberikan skenario keuangan sehari-hari, seperti mengatur pengeluaran, membayar zakat dan sedekah, serta memahami risiko keuangan. Mereka juga diajarkan pentingnya menabung untuk tujuan besar, seperti ibadah haji atau umroh, serta bagaimana asuransi syariah dapat menjadi perlindungan dalam menghadapi ketidakpastian.
Allianz Syariah telah menggelar kegiatan ini di SMA Negeri 23 Bandung dan SMA Negeri 1 Cicurug, Sukabumi, sebagai bagian dari kampanye Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) yang digagas OJK. Program ini akan terus diperluas ke berbagai daerah untuk menjangkau lebih banyak generasi muda.
“Kami percaya bahwa literasi keuangan berbasis syariah akan membentuk masyarakat yang lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka,” lanjut Permana. “Dengan pemahaman yang lebih baik, kami berharap mereka bisa membangun masa depan yang lebih sejahtera.”