Marketing.co.id – Berita Financial | Penyakit kritis kini menjadi perhatian serius, terutama karena tren peningkatannya di kalangan usia yang lebih muda dan produktif. Salah satu solusi proteksi atas risiko ini adalah melalui asuransi penyakit kritis. Namun, masih banyak masyarakat yang menyamakan jenis perlindungan ini dengan asuransi kesehatan, padahal keduanya memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda.
Untuk memperjelas perbedaan mendasar antara asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis, Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, Cheang Khai Au, menguraikan beberapa hal penting. Penjelasan ini diharapkan dapat membantu masyarakat memilih produk perlindungan yang paling sesuai dengan tujuan keuangan dan kebutuhan mereka.
Asuransi kesehatan didesain untuk menanggung biaya pengobatan rumah sakit untuk berbagai jenis penyakit, mulai dari kondisi ringan hingga berat. Manfaat yang diberikan asuransi kesehatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perlindungan dasar dari biaya medis dan perawatan rutin, termasuk biaya pengobatan untuk penyakit kritis. Intinya, asuransi kesehatan membantu menanggung biaya medis secara langsung, sehingga nasabah tidak terbebani pengeluaran tak terduga. Cakupan manfaat yang luas menjadikan asuransi kesehatan sebagai perlindungan dasar yang esensial bagi seluruh anggota keluarga.
Berbeda dengan asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis dirancang khusus untuk memberikan perlindungan finansial ketika nasabah terdiagnosis penyakit kritis seperti kanker, stroke, atau serangan jantung. Manfaat yang diberikan berupa nilai pertanggungan besar secara sekaligus (lump sum).
Ketika seseorang terdiagnosis penyakit kritis, dampaknya seringkali berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi fisik mungkin tidak seprima sebelumnya untuk bekerja, dan masa pengobatan serta pemulihan bisa memakan waktu lama, membuat penderita tidak dapat bekerja sementara waktu.
Manfaat lump sum dari asuransi penyakit kritis dapat digunakan sebagai pengganti penghasilan (income replacement). Dana ini dapat menutupi biaya-biaya lain yang tetap ada selama masa pengobatan, seperti perawatan lanjutan di rumah, biaya treatment penyembuhan, biaya rumah tangga, cicilan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, nasabah bisa fokus menjalani pengobatan tanpa perlu memikirkan beban finansial lainnya.
Asuransi penyakit kritis sangat penting dimiliki oleh pencari nafkah utama (breadwinner) dalam keluarga untuk menjaga stabilitas keuangan. Namun, melihat tren peningkatan penyakit kritis pada generasi muda, jenis asuransi ini kini menjadi krusial bagi semua anggota keluarga, termasuk generasi muda.
“Ketika penyakit kritis datang, tantangan bukan hanya soal pengobatan, namun kesiapan kita untuk dapat mempertahankan kestabilan finansial dan menjamin kelangsungan rencana masa depan di tengah hilangnya kekuatan finansial – asuransi mengisi celah penting ini sebagai pelindung finansial,” tambah Khai Au.
Untuk memilih asuransi penyakit kritis dengan manfaat optimal, pastikan Anda memahami cakupan perlindungannya. Pilih proteksi untuk jenis penyakit kritis yang relevan dan yang memberikan perlindungan sejak tahap awal penyakit, bukan hanya saat stadium lanjut. Perhatikan juga bentuk manfaat yang diberikan, apakah lump sum tunai atau penggantian biaya medis.
“Setiap asuransi saling melengkapi kebutuhan perlindungan dengan tujuan yang berbeda-beda. Memiliki perlindungan kesehatan sebagai proteksi dasar merupakan langkah awal yang sangat baik. Namun, risiko sakit yang lebih berat seperti penyakit kritis membawa beban yang lebih besar – tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga beban finansial tambahan. Memahami besarnya dampak dari risiko ini, Allianz meluncurkan produk Asuransi Allianz Critical Plus untuk mendukung kehidupan nasabah secara menyeluruh,” tutup Khai Au.