Akuisisi Pengembang di Yogyakarta, PPRO Luncurkan Apartemen Tana Babarsari

Yogyakarta, Senin, 10 Desember 2018 – Yogyakarta dikenal dengan julukan kota pelajar. Di kota gudeg ini bercokol berbagai kampus perguruan tinggi negeri dan swasta. Tidaklah mengherankan jika Yogyakarta tiap tahun diserbu puluhan ribu mahasiswa baru yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dengan latar belakang ekonomi berbeda.

Kondisi ini mendatangkan peluang bagi bisnis properti yang ditujukan untuk mahasiswa. Saat ini menurut Galih Saksono Direktur Realti PT PP Properti Tbk (PPR0), jumlah mahasiswa di Yogyakarta sekitar 350.000 lebih, gabungan antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kondisi inipun seolah menjadi tambang emas bagi developer properti untuk membangun apartemen, yang dilengkapi berbagai fasilitas pendukung mahasiswa generasi milenial.

PPR0 sebernanya sangat ngebet ingin masuk ke Yogyakarta, namun terbentur moratorium. “Sebenarnya PPRO sudah lama ingin masuk ke Yogyakarta. Hanya saja kami sangat menghargai moratorium yang ada di sini,”papar Galih dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (10/12/2018).

PPRO punya konsep apartemen dengan diferensiasi tinggi yang telah dikembangkan di beberapa kota di Indonesia, kata Galih. “Seperti menemukan jodohnya, usai mengakuisisi salah satu pengembang swasta Yogyakarta, kami berkomitmen mengembangkan hunian buat mahasiswa di Yogyakarta dengan konsep apartemen yang bebas penyalahgunaan narkoba,” lanjut Galih.

Apartemen pertama di Indonesia yang bebas anti narkoba besutan PPRO, katanya telah dikembangkan di apartemen Evenciio (Depok). Kemudian dilanjutkan apartemen The Alton (Semarang), apartemen Begawan (Malang), Louvin (Jatinangor, Bandung), apartemen Mazhoji (Depok).

“Angka penjualannya meningkat karena konsep ini. Banyak orang tua yang membeli unit untuk ditempati sendiri oleh putra-putrinya maupun disewakan ke mahasiswa lain,” kata Galih.

Galih Saksono, Direktur Realti PT PP PROPERT TBK

Sebagai bentuk upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), lanjut Galih, PPRO memang merancang program untuk membantu Badan Narkotika Nasional (BNN) mencegah dan memberantas narkoba di lingkungan apartemen, terutama produk-produk apartemen PPRO yang membidik segmen mahasiswa. Upaya ini pun diapresiasi dalam bentuk penghargaan dari BNN pada puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018 di Sukabumi, Juli 2018 lalu.

“Apartemen yang berlokasi di kawasan Babarsari bernama apartemen Tana Babarsari dan merupakan apartemen pertama di Yogyakarta yang berkonsep anti penyalahgunaan narkoba,” imbuh Galih.  Pengembangan apartemen Tana Babarsari menelan investasi sebesar Rp 150 miliar.

Sementara itu, Rudi Wahyu PW, Project Director apartemen Tana Babarsari PPRO mengatakan ada tiga ciri utama kota ini yakni kenyamanan, kemudahan dan keramahan. Terinspirasi dari kota yang  sering membuat kangen banyak orang ini, apartemen Tana Babarsari dibangun dengan nuansa premium millennial student apartment yang nyaman, mudah, dan ramah.

Lokasi Tana Babarsari sangat dekat bandar udara Adisucipto, dan beberapa universitas ternama seperti UGM, UPN, Universitas Atmajaya, STT Nasional dan STIE YKPN, pusat perbelanjaan, hotel, dan rumah sakit.

Tana Babarsari akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti Sejumlah fasilitas seperti co-working space with hi-speed wifi, modern and etnical amphitheatre, comfort jogging track, challenged mountain bike track, e-library, swimming pool, dan sky garden. “Mahasiswa yang akan berbisnis sudah punya kantor dan fasilitas lengkap,” ujar Rudi.

Satu lagi kelebihan Tana Babarsari, apartemen ini telah bekerjasama dengan kelompok usaha Kompas Gramedia yang kelak menyediakan lebih dari 7.000 judul buku yang dapat di download gratis oleh para penghuninya.”Kami pun sangat menyesuaikan dengan budaya Yogya, termasuk dari sisi bangunan akan ada konsep seperti batik menjadi khas Yogja,” katanya.

Meski baru sebulan diperkenalkan, antusias masyarakat Yogyakarta dan kota-kota sekitarnya cukup bagus. Terbukti puluhan unit dari dua tipe yang ditawarkan yakni tipe 1 bedroom dan 2 bedroom telah dipesan. “Tak hanya lewat pameran di Mal, open table di kampus-kampus. Beberapa konsumen datang langsung ke  site proyek dan marketing office  guna ingin mendapatkan penjelasan rinci dan memesan unit-unit apartmen Tana Babarsari,” papar Rudi.

Dari tiga tower yang dibangun, di area ini PPRO akan mengembangkan sekitar 700 unit apartemen,  tipe 1 bedroom dengan luas 21 m² dan 2 bedroom dengan luas 44,75 m². “Harga yang kami tawarkan 400 jutaan dengan empat tipe cara kemudahan pembayaran yakni tunai keras, installment 24x, installment 36x dan kredit pemilikan apartemen (KPA),” pungkas Rudi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.