Aktivaku Wujudkan Inklusi Keuangan Melalui Pembiayaan UMKM

Industri Teknologi Finansial telah berkembang pesat sepanjang 2017. Hal ini didukung oleh berbagai faktor seperti regulasi hingga tingkat literasi keuangan yang meningkat. Tidak dapat dipungkiri lagi jika teknologi digital di sektor finansial telah memberikan kenyamanan bagi pengguna dalam bertransaksi. Salah satu start-up fintech peer-to-peer (P2P) lending yang ikut meramaikan industri tersebut, salah satunya adalah Aktivaku.

Aktivaku sendiri adalah salah satu startup fintech peer-to-peer lending yang menawarkan pinjaman dengan berbasis pada properti atau aset tetap. Startup fintech yang didirikan Ricky Gandawijaya dan teman-teman pada pertengahan tahun 2017 ini telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sejak Januari 2018 dan sudah memulai menyalurkan pendanaan, khususnya kepada kalangan UMKM di Indonesia dalam bentuk project financing.

Sampai dengan Agustus 2018 ini, tenor pinjaman yang telah diberikan berkisar antara 1-9 bulan dan tingkat bunga antara 14-21% per tahun, tergantung dari credit scoring masing-masing peminjam. Dengan pengalaman para pendirinya, diharapkan Aktivaku bisa menjadi media yang membantu masyarakat dalam hal pembiayaan UMKM melalui platform digital, sekaligus menjadi wadah bagi pendana di seluruh Indonesia untuk menyalurkan dana dengan lebih aman ke dalam fasilitas-fasilitas pinjaman yang dijamin dengan aset.

“Kami berharap hingga akhir tahun 2018 nanti Aktivaku bisa menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp60 miliar melalui produk-produk yang kami tawarkan. Dengan demikian maka Aktivaku bisa menjadi solusi pembiayaan bagi kalangan yang belum terjangkau oleh pihak perbankan dan juga menjadi instrumen alternatif investasi bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” ujar Ricky Gandawijaya, CEO Aktivaku.

Dia menambahkan, adapun produk utama yang dimiliki Aktivaku adalah property refinancing – yang ditujukan untuk project financing dan credit take over yang membantu nasabah untuk memindahkan atau melunasi kredit dari sebuah institusi keuangan untuk dipindahkan ke institusi lain.

Ketika disinggung mengenai produk berikutnya yang disasar oleh Aktivaku, dia mengungkapkan, adalah pendanaan untuk perumahan. Target market dari Aktivaku sendiri adalah kalangan yang masih kesulitan memperoleh pembiayaan dari perbankan, seperti pekerja kreatif, jasa, pedagang kecil, pekerja tidak tetap, dan lainnya.

Ricky menambahkan, salah satu fokus utama Aktivaku nantinya adalah menjadi perantara untuk mempermudah masyarakat memiliki rumah dengan harga terjangkau. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, maka kerjasama terus dilakukan dengan pihak developer dan beberapa developer milik BUMN, serta segmen yang membutuhkan pendanaan namun belum bisa difasilitasi oleh perbankan seperti pekerja di bidang jasa, pedagang kecil, karyawan kontrak, hingga pekerja lepas.

Seperti diketahui, pada 31 Agustus 2018 lalu, Aktivaku juga sudah menandatangani kerjasama dengan Gojek sehingga para mitra pengemudi Gojek nantinya bisa memanfaatkan layanan pendanaan yang dihadirkan oleh Aktivaku untuk memiliki produk-produk pengembang yang telah berkerja sama di seluruh wilayah Indonesia.

“Dengan adanya Aktivaku maka diharapkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki akses untuk mendapatkan pembiayaan perumahan dan menurunkan backlog perumahan di Indonesia,” kata Ricky.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.