Marketing.co.id – Berita Financial | PT AIA FINANCIAL (AIA) mengumumkan rilis Laporan Keberlanjutan 2024, yang merinci berbagai pencapaian dan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan. Laporan ini secara komprehensif menggambarkan upaya AIA dalam membantu masyarakat menjalani hidup yang Lebih Sehat, Lebih Lama, Lebih Baik, dengan kemajuan yang dicapai di lima pilar Strategi Keberlanjutan AIA: Health & Wellness, Sustainable Investment, Sustainable Operation, People & Culture, dan Effective Governance.
Kathryn Parapak, Chief Marketing Officer AIA, menegaskan, bahwa keberlanjutan adalah suatu keharusan bagi AIA sebagai bisnis jangka panjang. “Lima pilar Strategi Keberlanjutan kami merupakan fondasi bagi kesuksesan jangka panjang kami, itulah sebabnya kami berkomitmen untuk terus mengambil tindakan nyata terhadap risiko iklim, mempromosikan kesehatan yang lebih baik di komunitas kami, dan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam investasi serta operasional kami,” ujar Kathryn.
Ia menambahkan, bahwa mendorong keterlibatan dan kinerja karyawan secara inklusif serta memastikan tata kelola yang kuat tetap menjadi prioritas utama. Dengan pendekatan ini, AIA percaya dapat memitigasi risiko, mendorong pertumbuhan, dan membangun ketahanan bisnis.
Pada pilar Health & Wellness, AIA mengelola Rp735 triliun Uang Pertanggungan. Melalui program AIA One Billion, yang merupakan visi AIA Group untuk menjangkau satu miliar orang agar dapat menjalani hidup yang Lebih Sehat, Lebih Lama, Lebih Baik hingga 2030, AIA telah melibatkan 133 juta orang hingga akhir 2023. Anggota AIA Vitality telah mengumpulkan 8,5 miliar langkah dan 3,9 juta menit durasi olahraga, menunjukkan peningkatan gaya hidup sehat. Program AIA Healthiest Schools berhasil menarik 4.334 sekolah pendaftar. Sebagai bentuk apresiasi bagi nasabah, AIA menanam 30.000 pohon dalam program Satu Pohon Satu Polis (One Policy One Tree) bekerja sama dengan mitra seperti Benih Baik dan One Tree Planted.
Di pilar Sustainable Operation, AIA mencatat pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 28,73% dan pengurangan konsumsi energi sebesar 30,38% dibandingkan baseline tahun 2019. Hebatnya, 100% sampah Gedung AIA Central berhasil dikelola lebih lanjut tanpa dikirim langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Digitalisasi dan otomatisasi juga terus digalakkan untuk mengurangi penggunaan kertas dan meningkatkan efisiensi, salah satunya melalui penerapan e-policy atau polis elektronik.
Pilar Sustainable Investment menunjukkan komitmen AIA dengan 100% ESG Rating Scorecard internal pada seluruh aset dalam portofolio investasi asuransi tradisional. AIA juga mewajibkan analis riset dan manajer portofolio untuk menyelesaikan Sertifikat Investasi LST dari CFA Institute, menandakan integrasi penuh prinsip keberlanjutan dalam keputusan investasi.
Dalam aspek People & Culture, laporan menunjukkan bahwa 55% karyawan AIA adalah perempuan, dengan 45% di antaranya menempati posisi manajerial, mencerminkan komitmen terhadap kesetaraan gender. Seluruh karyawan (100%) telah mengikuti pelatihan dasar ESG 101, memastikan pemahaman kolektif tentang prinsip-prinsip keberlanjutan.
Terakhir, pada pilar Effective Governance, AIA berhasil mencapai 93% Indeks Kepuasan Nasabah pada tahun 2024, dengan nilai NPS 55 yang meningkat 7 basis poin dari tahun sebelumnya, menempatkan AIA pada peringkat pertama. Kode Etik AIA secara ketat menerapkan Kebijakan Antikorupsi, Antipencucian Uang, dan Kontra Pendanaan Terorisme. Integrasi risiko terkait perubahan iklim pada Kerangka Kerja Manajemen Risiko Perusahaan juga telah dilakukan untuk memastikan tata kelola yang adaptif dan proaktif.
Sebagai anak perusahaan AIA Group, inisiatif keberlanjutan AIA di Indonesia turut mendukung komitmen global yang ditetapkan oleh AIA Group. Sebagai perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan pertama di Asia Pasifik yang memiliki target Science Based Targets initiative (SBTi) yang telah divalidasi pada tahun 2023, AIA Group menegaskan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih (net-zero) pada 2050.
Komitmen ini, yang pertama kali diumumkan pada Desember 2021, terus menjadi panduan utama dalam perjalanan dekarbonisasi AIA, meskipun kegiatan operasionalnya tidak secara langsung berkontribusi terhadap emisi karbon dalam skala besar. Dengan pendekatan inovatif, AIA mengadopsi berbagai metodologi baru untuk mempercepat keberlanjutan, memastikan bahwa setiap langkah dan keputusan bisnis yang diambil dilakukan dengan integritas.