Adira Finance Mencatatkan Total Pembiayaan Baru Sebesar Rp5,4 Triliun di Kuartal I/2021

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Otomotif | Perekonomian domestik masih menghadapi tantangan dimana aktivitas ekonomi belum sepenuhnya pulih pada kuartal I/2021 akibat implementasi dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk meredam dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini. Di tengah kondisi ini, Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan perekonomian domestik masih berada dikisaran -1% hingga -0,1% di kuartal I/2021, sementara inflasi masih berada pada level terendah sebesar 1,37% yang menunjukan lemahnya daya beli masyarakat.

Kondisi perekonomian domestik yang masih lesu turut berdampak pada kinerja penjualan di industri otomotif. Berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan wholesale mobil baru dan sepeda motor baru domestik pada kuartal I/2021 masing-masing tercatat sebesar 187 ribu unit dan 1,3 juta unit, atau turun 21% y/y dan 18% y/y jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Untuk mendorong penjualan industri otomotif, Pemerintah telah mengeluarkan program insentif PPNBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk segmen mobil penumpang dibawah 2.500 cc yang berlangsung dengan 3 tahapan periode hingga December 2021 dengan potongan diskon yang berbeda disetiap periodenya. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan akan berdampak pada penurunan harga mobil di pasar sehingga menjadi lebih terjangkau.

“Kami berharap kebijakan ini dapat mendongkrak pembiayaan baru perusahaan terlebih menjelang Ramadan. Untuk mendukung penjualan, Adira Finance memiliki program marketing ‘Sahabat Flash Deal’ melalui channel digital kami yang berlangsung sejak 5 April sampai 12 Mei mendatang. Salah satu program yang kami tawarkan adalah berupa bunga pembiayaan yang kompetitif dan point reward yang menarik,” kata Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance.

Di sepanjang kuartal I/2021, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru sebesar Rp5,4 triliun, turun 35,6% y/y di tengah kondisi penurunan yang masih cukup dalam di industri otomotif. Secara keseluruhan proporsi total pembiayaan baru untuk segmen mobil, sepeda motor dan non-otomotif masing-masing berkontribusi sebesar 37%, 45%, dan 18%. Adapun Perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan akuisisi pembiayaan baru pada kuartal I/2021 untuk menghadapi peningkatan risiko kredit. Dengan demikian, total piutang yang dikelola Perusahaan sebesar Rp41,9 triliun, turun 23,3% y/y jika dibandingkan periode sama tahun lalu

Hingga akhir Maret 2021, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi ada sebanyak 831 ribu kontrak atau sekitar Rp19 triliun mewakili sekitar 35% dari piutang yang dikelola per Februari 2020. Saat ini, lebih dari 80% dari pinjamanan nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya.

Dalam beradaptasi pada perubahan perilaku masyarakat dan lingkungan bisnis di masa pandemi Covid-19, Perusahaan secara konsisten terus berinovasi dalam mengembangkan digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan bisnis Perusahaan dan memberikan pelayanan terbaik yang berfokus pada pelanggan (customer centric). Di samping itu, Adira Finance juga berencana mengembangkan jangkauan produk yang lebih luas pada digital platform Adiraku. Sejauh ini jumlah konsumen yang telah mengunduh aplikasi Adiraku sekitar 1,1 juta konsumen dan jumlah konsumen yang terdaftar sekitar 518 ribu pada kuartal I/2021.

Dari sisi keuangan, Perusahaan membukukan pendapatan bunga mencapai Rp 2,16 triliun atau turun 29,9% y/y jika dibandingkan periode sama tahun lalu, terutama karena penurunan piutang pembiayaan yang didorong oleh penurunan pembiayaan baru, serta program restrukturisasi kredit yang diberikan kepada nasabah sejak April tahun lalu. Sementara itu, beban bunga mengalami penurunan sebesar 30,2% y/y menjadi Rp848 miliar yang disebabkan oleh adanya penurunan pinjaman serta penurunan pada cost of fund.

Hasilnya, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp1,3 triliun, menurun 29,7% y/y dan margin bunga bersih tercatat sebesar 11,1% di kuartal I/2021. Beban operasional Perusahaan turun sebesar 9,4% y/y menjadi Rp879 miliar karena telah melakukan langkah-langkah secara efektif untuk mengelola biaya operasional selama pandemi. Disamping itu, cost of credit pada 1Q21 adalah sebesar Rp425 miliar. Dengan demikian, laba bersih Perusahaan setelah pajak dibukukan sebesar Rp 211 miliar atau mengalami penurunan sebesar 59,4%. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing tercatat menjadi sebesar 2,8% dan 10,9% di kuartal I/2021.

“Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal terdiri atas pinjaman bank dan obligasi. Pembiayaan Bersama mewakili 43% dari piutang yang dikelola. Total pinjaman eksternal Perusahaan per 31 Maret 2021 tercatat sebesar Rp13,4 triliun, dengan komposisi pinjaman eksternal kami terdiri atas 53% pinjaman bank baik onshore maupun offshore dan 47% berasal dari obligasi dan sukuk. Dibandingkan Maret 2020, pinjaman yang berasal dari pinjaman bank turun 43% y/y menjadi Rp7,1 triliun, sementara pinjaman yang bersumber dari obligasi dan sukuk mudharabah turun sebesar 34% y/y menjadi Rp6,3 triliun pada kuartal I/2021. Sementara, Gearing Ratio turun dari 3,0x menjadi 1,6x per posisi Maret 2021,” jelas I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance.

Sebagai tambahan, pada tanggal 16 April 2021, Perusahaan telah menandatangani perjanjian jual beli (sales purchasing agreement) atas pengambil alihan seluruh piutang dari U Finance dengan nilai transaksi sebesar Rp 704 miliar. Transaksi ini akan menambah asset piutang pembiayaan pada Adira Finance sekitar 2,5%. Transaksi dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan aset Perseroan ditengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif akibat dampak pandemi Covid – 19 yang menyebabkan penurunan penjualan otomotif sepanjang tahun 2020. Selain itu, transaksi ini dilakukan guna menambah jumlah konsumen dan mitra usaha yang dimiliki Perseroan serta menambah jaringan dalam memperkuat pangsa pasar Perseroan dalam kegiatan pembiayaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here