Ada Uang di Dalam Peti Kemas

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Kesempatan emas selalu ada di sekitar kiHENDRO PURNOMOta, namun tidak semua orang mampu memanfaatkannya. Bila dikelola dengan baik, peluang tersebut dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah. Seperti kisah di balik usaha modifikasi peti kemas berikut.

Kita pasti sering melihat peti kemas lalu-lalang di Ibukota, bentuknya kotak persegi panjang dan terbuat dari besi. Biasanya dimuat di atas truk dan mengangkut barang-barang yang akan didistribusikan lewat jalur laut maupun darat.

Namun seiring perkembangan zaman, peti kemas ternyata dimanfaatkan segelintir orang menjadi tempat hunian yang efektif untuk melancarkan bisnis, atau perkantoran yang sifatnya tidak permanen. Selain unik dan praktis, peti kemas tidak memakan waktu lama untuk dimodifikasi.

Berawal dari kesenangan Hendro Purnomo dalam bidang teknik sipil dan desain interior, tebersit sebuah ide untuk mendayagunakan peti kemas sebagai bahan solusi hunian. Melalui ide tersebut Hendro tertarik untuk masuk ke dalam bisnis ini. Ia pun belajar kepada rekan-rekannya yang sudah lebih dulu berkecimpung di bisnis serupa.

Awal masuk ke dalam bisnis ini Hendro mengaku banyak menemui kendala, seperti persoalan mencari supplier dan mencari customer. Belum lagi harga di pasar yang semakin kompetitif, membuat pria berusia 35 tahun ini makin gigih berinovasi menggarap produk dan memasarkannya ke pasar.

Seiring meningkatnya masyarakat kelas menengah juga menjamurnya bisnis kafe dan restoran, Hendro tidak terlalu kesulitan menentukan segmen dalam pasar ini. “Setiap orang butuh hal yang unik, dalam membangun bisnis pun begitu,” tuturnya. Faktor perkembangan industri di Indonesia dan tuntutan serba cepat membuat Hendro mampu memasarkan sendiri produk-produknya lewat strategi pemasaran word of mouth.

Hendro mempromosikan hasil olahan peti kemasnya dengan nama “Container Indonesia” lewat website http://Container-Indonesiaraya.blogspot.com, karena teknologi di era digital sekarang diakuinya sangat membantu proses pemasaran. “Sebenarnya perusahaan saya adalah Tri Jaya Abadi. Container Indonesia adalah brand, tujuannya untuk mem-branding website agar container modifikasi saya dikenal di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Soal bahan baku yang awalnya sempat membuat kesulitan, menurut Hendro, sekarang mudah didapat dan cukup memadai. Bahan baku yang digunakan adalah peti kemas dengan kondisi layak pakai, atau istilah cargo worthy. Container sebenarnya bisa dijadikan apa saja, tergantung kreativitas.

Peti kemasHarga yang ditawarkan bervariasi. Ukuran standar 20 feet office container dibanderol dengan harga Rp42 juta. Sedangkan ukuran besar (40 feet) dibanderol dengan harga Rp75 juta. Container Indonesia pun pernah mengerjakan proyek pembuatan kitchen untuk pertambangan di luar Pulau Jawa dengan omzet senilai Rp130 juta–Rp150 juta per item.

Untuk pengerjaan, Container Indonesia memiliki tenaga ahli desainer interior yang merangkap pekerjaan sipil. Hendro mengklaim tenaga desainer interior yang dimiliki berpengalaman dalam menangani bangunan berbahan besi. Tidak semua desain berasal dari Container Indonesia, ada kalanya pemesan sudah menyiapkan blue print sendiri, sehingga Hendro dan tim tidak perlu repot membuat desain. Dengan begitu, kalkulasi penawaran dan estimasi harga dapat dilakukan secara cepat kepada pelanggan.

Pengiriman produk ke pembeli biasanya dilakukan melalui darat atau laut, dengan menggunakan jasa dari pihak ketiga. Container Indonesia hanya membantu pembuatan container hingga selesai. Biasanya container yang sudah jadi diantar menggunakan truk atau dikirim dengan kargo apabila lewat jalur laut.

Ketelatenan dan keseriusan akan membuahkan hasil yang baik. Tidak perlu banyak bicara, Hendro percaya dari produk-produk berkualitas yang dihasilkan maka pasar akan menilai dengan sendirinya. Dan memang terbukti, pada kuartal 1–3 tahun 2014, Container Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 30%.

Hingga saat ini belum ada keluhan dari pelanggan. Bahkan banyak dari pelanggannya melakukan repeat order. Meski sudah menuai hasil, Hendro belum puas dengan pencapaian yang sudah diraih. Ke depan, ia ingin melakukan banyak inovasi untuk konsumennya. “Tidak ada yang spesial untuk mendapat kepercayaan dari konsumen. Ketulusan dan ketelatenan dalam bekerjalah yang menjadikan konsumen memilih kami,” tutur Hendro dengan gaya sederhananya.

Di luar negeri seperti di Australia, peti kemas sudah menjadi solusi rumah tinggal bagi mereka yang memiliki dana terbatas. Tidak tertutup kemungkinan hal yang sama juga akan terjadi di Indonesia.

Isaiah Christian/Foto: Asep Toni K.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here