AAJI: Peningkatan Inklusi Asuransi Perkuat Pemulihan Ekonomi Masyarakat

Budi Tampubolon - Ketua Dewan Pengurus AAJI(1)
                                     Budi Tampubolon – Ketua Dewan Pengurus AAJI

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bersama dengan regulator serta pemangku kepentingan lainnya dalam industri keuangan non bank (IKNB) menguatkan komitmennya dalam mendorong literasi keuangan dan asuransi melalui kegiatan seri kampanye literasi yang masif dengan melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan di Bulan Inklusi Keuangan (BIK), selama Oktober ini.

AAJI dan anggotanya secara aktif melakukan edukasi keuangan dan asuransi dengan meramaikan perhelatan daring FinExpo-BIK 2021 yang diselenggarakan dari 18 Oktober sampai dengan 2 November 2021. Bagi AAJI, kegiatan ini merupakan bukti nyata sinergi dan kolektivitas seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki akses ke layanan jasa keuangan, termasuk perlindungan asuransi jiwa.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon meyakini bahwa kampanye inklusi dan literasi asuransi yang masif masih perlu dilakukan karena faktanya baru sekitar 6,5 persen penduduk Indonesia yang saat ini memiliki perlindungan asuransi jiwa.

“Yang belum terlalu dipahami masyarakat, asuransi jiwa adalah salah satu cara paling efektif mengatur keuangan masa depan. Ditambah dengan adanya risiko pandemi, masa depan masih menjadi sesuatu yang tidak dapat dipastikan siapa pun. Di situlah pentingnya produk asuransi jiwa dalam melindungi semua orang dan keluarga tercinta dari berbagai risiko di masa depan,” jelas Budi.

Menurutnya, berbagai risiko kehidupan di masa sulit seperti saat ini bisa menghambat pelaksanaan rencana yang sudah disusun untuk masa depan. Dengan perlindungan asuransi yang lebih baik, Budi meyakini proses pemulihan ekonomi saat pandemi akan mampu berjalan lebih positif. Karena itu AAJI bersama segenap insan asuransi Indonesia terus berupaya meningkatkan literasi asuransi, khususnya kepada kaum milenial sebagai generasi bangsa selanjutnya.

“Kampanye menyasar generasi milenial ini adalah salah satu ikhtiar penting pemulihan ekonomi. Mereka adalah generasi emas yang berperan penting membangun perekonomian Indonesia di masa depan. Mudah-mudahan dengan perkembangan teknologi terkini dan meningkatnya kemampuan dalam memanfaatkan teknologi ini serta akses ke perlindungan asuransi, gen milenial ini akan mendongkrak kualitas kehidupan bangsa kita di masa depan,” ungkap Budi.

Dalam kegiatan webinar pamungkas, Kamis (21/10), AAJI menggelar bahasan soal strategi pengaturan keuangan di masa pandemi bagi kalangan milenial. “Lewat pertemuan online di berbagai program pelatihan, lomba penulisan dan webinar milenial, AAJI akan berfokus meningkatkan akses publik terhadap perlindungan asuransi jiwa. Selain penguatan akses, ketersediaan produk layanan jasa keuangan, penggunaan, serta kualitas asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat adalah fokus AAJI bersama perusahaan anggota,” kata Budi.

Dengan tajuk “Inklusi Keuangan Untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa”, AAJI telah memulai kampanyenya di awal bulan ini dengan pelatihan menulis karyawan dan tenaga pemasar perusahaan anggota serta masyarakat umum. Selain itu, AAJI juga menyelenggarakan lomba penulisan bagi dua segmen peserta yang berlangsung hingga akhir bulan ini. Oktober menjadi momentum penting bagi industri asuransi seiring dengan momentum peringatan Hari Asuransi yang ke-16 pada 18 Oktober lalu.

“Tema Hari Asuransi kali ini adalah ‘Literasi Asuransi Untuk Negeri, Kenali – Pahami – Miliki’. Pesan saya kepada semua teman-teman, produk asuransi jiwa memberikan perlindungan atas kerugian finansial yang timbul akibat ketidakpastian. Sehingga kekuatan asuransi justru bukanlah untuk semata-mata mencari keuntungan di masa kini saja, tapi justru untuk memastikan masa depan yang lebih baik,” tutup Budi.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.