Agar Tetap Relevan dengan Era Kekinian, Pos Indonesia Siapkan Program Transformasi dan Inovasi

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id  –  Berita Digital & Techno | Tahun 2022 ini, PT Pos Indonesia (Persero) genap berusia 276 tahun. Menyongsong tahun-tahun berikutnya, Pos Indonesia mengembangkan sejumlah program strategis transformasi dan inovasi.

Direktur SDM dan Umum merangkap Plt Direktur Bisnis, Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun, menjelaskan Pos Indonesia harus selalu berinovasi agar tetap mampu beradaptasi dengan teknologi.

“Pos Indonesia sempat terdisrupsi perkembangan teknologi. Layanan jasa pengiriman surat dan kartu pos sudah tidak ada. Konteksnya di jasa keuangan tidak cukup hanya mendigitalkan layanan keuangan di loket, tapi kita harus punya nilai tambah dengan premis dan kekuatan yang kita punya, dan membangun inovasi,” kata Tonggo.

Saat ini, Pos Indonesia tengah menggencarkan layanan jasa keuangan, salah satunya ialah Pospay. Pengembangan Pospay ke depan, akan dilakukan penambahan fitur, penambahan mitra, dan memperkuat infrastruktur.

Baca juga: Pos Indonesia, Meraih Kembali Pangsa Pasar yang Hilang

“Kita akan menempatkan layanan jasa keuangan Pos Indonesia menjadi layanan yang utama bagi pemerintah dan masyarakat. Kita berinovasi, meningkatkan layanan produk, dan kapabilitas SDM sebagai pemberi layanan jasa keuangan terbaik,” ujarnya.

Faktor sumber daya manusia (SDM) tak kalah penting dalam mendukung kelancaran transformasi dan inovasi digital. Hal ini disadari oleh Pos Indonesia dengan memperkuat SDM mereka.

“Ketertinggalan Pos yang kemarin itu karena kurangnya kemampuan belajar. Dua tahun lalu, teknologi kami jauh di bawah perusahaan lainnya. Kami mulai membangun digital mindset kepada karyawan secara masif sejak 2021. Juga mendorong karyawan melakukan inovasi, menyelenggarakan Postal Innovation Award, yaitu inovasi berbasis digital,” kata Tonggo.

Pos Indonesia
Pos Indonesia

Mengenai tranformasi digital di layanan keuangan, Pos Indonesia saat ini memiliki segmen payment berupa Pospay, lending, saving. Inovasi digital akan dilakukan pada semua segmen tersebut.Terlebih, sekarang ini literasi keuangan Indonesia masih kurang. Dijelaskan Tonggo, literasi keuangan Indonesia sebesar 38,1 persen Llterasi syariah 20 persen.

“Masyarakat Indonesia yang bankable 80 juta. Artinya, masih banyak sekali peluang masyarakat Indonesia yang belum bankable. Di situ kehadiran Pospay untuk melayani ceruk ini,” kata Tonggo.

Berdasarkan survei, Pospay dan layanan kurir Pos Indonesia kuat sekali di kota kedua dan ketiga karena di sana masih minim layanan perbankan, sehingga Pos Indonesia menjadi layanan utama di sana.

Baca juga: Pos Indonesia Beri Kemudahan Transaksi Non Tunai Melalui Pospay

Perkuat Penyaluran Bansos

Pos Indonesia telah bermitra dengan Kementerian Sosial dan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam hal penyaluran bantuan sosial (bansos). Pos Indonesia memiliki lebih dari 4.800 kantor di seluruh kecamatan/kota di Indonesia. Keunggulan tersebut menjadikan Pos Indonesia mampu menjangkau hingga pelosok daerah.

Selain kekuatan jaringan, Pos Indonesia juga melengkapi penyaluran bansos dengan fitur geotagging dan face recognition untuk memastikan penerima bansos tepat sasaran.  Keandalan Pos Indonesia tersebut bahkan menuai apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Pos Indonesia dinilai mampu menyalurkan bansos tepat sasaran dan tepat waktu.