Marketing.co.id – Sejak Covid-19 mewabah dan memangkas mobilitas masyarakat, beberapa aktivitas pun akhirnya harus bergeser menjadi berbasis online, termasuk di antaranya berbelanja. Kesempatan ini seharusnya dilihat dengan baik oleh semua lapisan pelaku bisnis. Agar sukses memanfaatkan peluang yang terbuka itu, setidaknya ada dua strategi yang dapat dijalankan perusahaan.
Pertama, analisis, review, dan adaptasi. Keadaan yang tidak pasti kerap menekan pelaku bisnis untuk terus mengkaji strateginya. Padahal, siasat paling sederhana dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan, “Bagaimana pembelian dilakukan tanpa harus melalui kontak fisik?” Ambil contoh Zappos dengan tagline “Powered by Service”. Layanan free ongkos kirim yang berlaku dua arah (buy & return) adalah implementasi perusahaan ini dari nilai “berfokus pada apa yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan konsumen, bukan sebaliknya”. Strategi ini pun berhasil mendorong word of mouth marketingnya secara signifikan.
Kedua, investasi SEO. Karena ketidakpastian untuk melakukan offline event semakin meningkat, fokus dapat dialihkan kepada SEO agency untuk meneliti lebih lanjut traffic organik website perusahaan. Minimal ajukan pertanyaan, “Apakah website ini dikunjungi secara langsung, atau melalui iklan berbayar, atau lewat kata kunci terkait, atau bagaimana tepatnya?”
Digitalisasi adalah investasi jangka panjang. Berdasarkan pengalaman, website yang sudah established dalam hal SEO dan review positif dapat dipastikan menempati posisi halaman depan dan akan sangat sulit digeser oleh para pesaing. Website pesaing pun harus berinvestasi jauh lebih banyak jika ingin menggeser website yang sudah mapan.
Metodologi Digital Marketing Award oleh Survey One
Untuk mengukur keberhasilan strategi digital marketing perlu bantuan pihak eksternal yang independen. Digital Marketing Award (DM Award) yang dikeluarkan oleh majalah MARKETING dan lembaga survei independen Survey One dapat menjadi tolok ukur keberhasilan strategi digital marketing suatu perusahaan/merek.
Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan atau merek yang memiliki website dengan performa terbaik sebagai media komunikasi pemasaran digital. Digital Marketing Award adalah murni dihasilkan dari riset dan opini warganet, yakni terdiri dari orang-orang terpilih yang punya kapabilitas dalam menilai kinerja website.
Tahun 2021 merupakan tahun ke-12 dilaksanakannya Digital Marketing Award. Setelah sekian tahun berjalan, DM Award telah menjadi benchmark dalam mengukur kesiapan perusahaan untuk menghadapi era digital serta mengukur performa mereka dalam menjalankan digital marketing.
Survei Digital Marketing Award dilakukan terhadap website perusahaan atau merek. Penghargaan ini diberikan kepada website-website terbaik pada tiap-tiap kategori. Ada 88 kategori yang diikutkan dalam survei tahun ini. Nomine website untuk setiap kategori dipilih berdasarkan penilaian terhadap kinerja website melalui survei yang mengukur jumlah visit dan traffic di website.
Dalam survei Digital Marketing, telah dipilih lebih dari 1.500 pengamat publik yang tersebar secara nasional, sangat familier dengan website, dan capable dalam menilai website. Mereka adalah profesional, karyawan, jurnalis, dan mahasiswa. Mereka diminta untuk masuk ke nomine website dari tiap-tiap kategori dan melakukan penilaian atas enam aspek, yaitu:
- Community: tersedia ruang untuk berkomunikasi dan sharing informasi, sehingga ada engage antarpelanggan dan antara pelanggan dan perusahaan.
- Content: customer journey lengkap ada di website-nya untuk menarik calon pelanggan dari hanya sekadar visitor menjadi pelanggan.
- Context: desain yang menarik calon pelanggan dan informasi update.
- Connection: mudah diakses dan digunakan di smartphone sebagai device yang paling banyak digunakan calon pelanggan
- Commerce: ada fitur untuk sales atau transaksi sehingga perusahaan memiliki database pelanggan yang baik.
- Convenience: kemudahan untuk mencari informasi produk melalui search engine dan media sosial.
Pengukuran Digital Marketing Index dilakukan berdasarkan indeks enam aspek tersebut di atas; responden menilai dari daftar website yang masuk nominasi website paling “Baik”. Dari penilaian tersebut diperoleh indeks dalam skala zero sum scale (total indeks seluruh website nominasi dalam satu kategori industri adalah 100%). Selanjutnya, indeks tersebut dibagi dengan rata-rata industri (25% jika nominasi ada 4; 33,3% jika nominasi ada 3; 20% jika nominasi ada 5; 16,7% jika nominasi ada 6) sehingga akan diperoleh indeks di atas 1 untuk website yang indeksnya di atas rata-rata industri dan indeks di bawah 1 untuk perusahaan dengan indeks di bawah rata-rata industri.
Website yang mendapatkan predikat “Winner” ditetapkan dengan dua kriteria berikut: (1) memiliki Digital Marketing Index (DMI) di atas rata-rata industri 1.000; (2) mendapatkan posisi top 3 dalam kategori website-nya.
Hartono Yarmantho, COO MARKETING Group
Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis