Perilaku Gen Z Berdampak pada Ekonomi dan Masyarakat ASEAN

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN), institusi di bawah naungan perusahaan periklanan di Jepang, Hakuhodo Inc., kemaren mengumumkan hasil riset terbarunya yang bertajuk “Now you Z me: Debunking myths about ASEAN’s Generation Z”. Pemaparan hasil riest disampaikan saat Forum HILL ASEAN secara virtual.

Penelitian dengan metode survei kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan di enam negara ASEAN ini menganalisis lebih dalam sikap dan perilaku dari Generasi Z di ASEAN. Yang dianalisis mencakup nilai kehidupan dan pandangan mereka terhadap tantangan sosial di sekitar mereka, yang memberikan dampak pada masyarakat dan ekonomi.

Hasil survei tersebut menjadi indikator berbasis fakta yang menciptakan perspektif baru dalam membantu strategi pemasaran dari produk-produk konsumen di negara-negara ASEAN. Hal ini sejalan dengan misi dan komitmen dari HILL ASEAN untuk mendukung aktivitas pemasaran perusahaan-perusahaan di ASEAN.

Devi Attamimi mengatakan, populasi Gen Z di ASEAN atau ‘SynergiZers’, sebagai generasi yang menciptakan sinergi dan harmoni melalui berbagai aspek diri, memiliki proporsi yang cukup besar. Diperkirakan 24% dari populasi ASEAN Gen Z cukup berdampak pada masyarakat dan perekonomian.

Baca juga: Ini Sederet Keunikan Perilaku Gen Z

“Melalui penelitian ini, kami mengidentifikasi karakter dari SynergiZers yang cenderung ingin selalu melakukan perubahan lebih baik dari generasi sebelumnya dalam mengatasi permasalahan atau tantangan sosial dengan tindakan nyata, dimulai dari menghargai diri sendiri, keluarga dan orang di sekitarnya secara setara dan selaras dalam memahami perbedaan satu sama lain,” jelas wanita yang menjabat Institute Director, HILL ASEAN dan Executive Director Strategy, Hakuhodo International Indonesia itu.

Devi juga menambahkan, untuk mendapatkan hasil riset yang signifikan, HILL ASEAN menggunakan sampel sebanyak 4.500 responden – laki-laki dan perempuan berusia 15-55 tahun untuk metode kuantitatif dengan melakukan survei melalui internet, tidak hanya berfokus pada responden yang mewakili Gen Z, namun juga generasi sebelumnya, yaitu Gen X dan Y.

Gen Z
Irfan Ramli- CEO Hakuhodo International Indonesia dan Devi Attamimi – Institute Director, Hakuhodo Institute of Life and Living (HILL ASEAN) & Executive Director Strategy, Hakuhodo International Indonesia

Sedangkan untuk metode kualitatif, jelas Devi, HILL ASEAN melakukan wawancara berkelompok, baik secara langsung maupun daring terhadap 54 responden Gen Z berusia 17-23 tahun. Kelompok umur ini mewakili siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa, dan first-jobbers.

“Salah satu angka yang membuat tersenyum terlihat pada profil Indonesia, yaitu dimana 90% Gen Z Indonesia setuju dengan pernyataan ‘Hidup adalah tentang memenuhi tanggung jawab’ dan 88% setuju dengan pernyataan ‘Hidup adalah tentang mencintai diri sendiri,” kata Devi.

“Ini menandakan bahwa profil Gen Z di Indonesia menghargai keseimbangan life values yang dimiliki, terlihat dari karakter yang positif, kuat dan juga mereka merasa orang-orang di sekitar mereka tidak akan bahagia jika mereka sendiri tidak bahagia. Tapi kami rasa mereka siap dalam menghadapi tantangan di masa depan,” imbuhnya.

Era digital seperti saat ini, dimana semua sumber informasi bisa didapatkan dengan mudah, membuat Gen Z memiliki kepekaan terhadap teknologi dan pola pikir yang sangat maju serta terbuka dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Mereka memahami karakter diri dan tidak segan untuk menunjukkannya pada dunia melalui platform digital, bahwa mereka hadir dan berkontribusi dalam memecahkan pemasalahan sosial melalui tindakan nyata.

Gen Z juga berharap dapat memengaruhi dunia dan orang-orang di sekitarnya secara positif. Namun tidak dipungkiri, Gen Z juga akan mengalami tantangan-tantangan baru di masa depan.

“Temuan riset ini dapat menjadi bukti bahwa perubahan karakter setiap generasi dapat memberikan dampak positif pada masyarakat. Kami percaya kehadiran Gen Z akan membawa angin segar terhadap keselarasan hidup masyarakat di negara-negara ASEAN, baik secara sosial maupun aktivitas ekonomi setiap negara,” tuturnya lagi.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, hasil riset ini diharapkan dapat memberikan energi baru dan positif bagi kita semua dalam membuka peluang pasar, dan memanfaatkan karakter konsumen pada brand, menuju ke arah yang lebih baik,” ungkap Irfan Ramli, CEO Hakuhodo International Indonesia.

Baca juga: 12 Karakter Unik Konsumen Indonesia

Hakuhodo International Indonesia dan Hakuhodo di seluruh dunia, menjalankan usahanya dengan melandaskan diri pada filosofi ‘sei-katsu-sha’ – memandang konsumen dengan perspektif 360 derajat; lebih dari sekedar pembeli yang melakukan fungsi ekonomi, namun sebagai individu secara holistik yang memiliki gaya hidup, mimpi dan aspirasi berbeda-beda.

Menyadari pentingnya adaptasi suatu brand terhadap perubahan perilaku masyarakat, Irfan mengingatkan akan pentingnya peran dari Gen Z terhadap perekonomian.

“Pengembangan sektor-sektor ekonomi kreatif telah banyak dilakukan dengan berbagai terobosan oleh Gen Z, sehingga teknologi dan usaha rintisan memiliki peran penting. Ini menandakan bahwa Gen Z sudah berperan terhadap perekonomian Indonesia dan selanjutnya akan menjadi raksasa ekonomi global. Maka kontribusi Gen Z harus diperhitungkan sejak dini,” tutupnya.

Marketing.co.id – Portal Berita Marketing & Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here