Pandemi Bikin Industri Kecantikan Mati? Tidak Sama Sekali!

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id Artikel Marketing | Sudah hampir setahun semenjak status virus Covid-19 yang menyerang dunia berganti menjadi pandemi. Sulit rasanya mencerna kenyataan bahwa dalam dunia yang serba canggih, maju, dan mutakhir sekalipun, faktor-faktor seleksi alam masih saja berada di luar kendali manusia. Sejak itu pula, dunia tak lagi berjalan dengan cara yang sama. Dalam perspektif bisnis, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa merombak manajemen internal, atau bahkan gulung tikar. Skala dan industri tidak menjadi penghalang karena pandemi ini mampu menyapu nyaris apa saja yang ada di hadapannya.

Namun demikian, industri kecantikan secara mengejutkan terus menggeliat, terutama produk-produk kategori perawatan diri. Dengan pemberlakuan peraturan work from home, kebanyakan perempuan kelas pekerja justru merasa diberi kesempatan untuk lebih memperhatikan dirinya, alih-alih tertekan oleh situasi. Lini media sosial pun kerap diramaikan dengan produk perawatan wajah, tubuh, hingga rambut.

Sepanjang tahun dalam dinamika yang sangat mengejutkan ini, The Body Shop dengan nilai “ethically resource”-nya—yang bermakna bahwa bahan bakunya dipilih hanya dari sumber berkelanjutan, berhasil menunjukkan konsistensi pertumbuhan. Indeks yang diraih brand ini pada Top Brand Award 2021 mencapai posisi pertama pada dua kategori sekaligus; Body Mist dan Body Butter/Body Cream. Perolehan indeksnya pun cukup tinggi, dengan angka masing-masing 49.6% dan 44.4%.

Pendorong Industri Kecantikan

Unilever lewat lini Love, Beauty and Planet, berhasil menggaet hati konsumen melalui kampanye ramah lingkungannya. Tidak hanya kemasan yang dibuat dari hasil daur ulang, formulasi produk juga dibuat sedemikian rupa sehingga konsumen dapat menghemat penggunaan air, dengan teknologi sekali bilas.

Pendorong Industri Kecantikan

Tak mau ketinggalan, salah satu brand rias wajah asal dalam negeri; Dear Me Beauty, baru-baru ini meluncurkan lini produk dengan balutan kampanye yang cukup menarik. Jika umumnya wajah dalam iklan produk kecantikan didominasi oleh kaum hawa, kali ini, melalui koleksi Airy Poreless Fluid Foundation, Dear Me Beauty berhasil menggebrak jagat maya dengan model tidak biasa yang dipilihnya.

Pendorong Industri Kecantikan

Untuk menjawab kebutuhan konsumen yang kian hari kian dinamis, industri apa pun haruslah dapat terus beradaptasi dan mengomunikasikan nilai yang membedakan produknya dari yang lain, secara lugas sekaligus unik. Sebagaimana dikatakan Seth Godin dalam buku Purple Cow, “Sebagai konsumen, kebanyakan dari kita terlalu sibuk untuk memperhatikan iklan-iklan, namun nyaris putus asa untuk menemukan produk yang dapat menjawab kebutuhan kita”. Maka demikian, buatlah usaha untuk mengembangkan produk, jasa, dan teknik yang luar biasa guna memikat pengadopsi awal—tetapi cukup fleksibel dan menarik—sehingga para pengadopsi ini dapat dengan mudah menyebarkan ide akan produk/jasa/teknik tersebut.

Risty Atthahya, Research Executive Survey One – Marketing Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here