Marketingcoid – Revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang dilakukan pemerintah membawa perubahan penting bagi industri e-commerce Indonesia.
Dalam revisi tersebut disebutkan bahwa investor asing bisa mendapatkan kepemilikan atas e-commerce lokal hingga 100%. Para pemain e-commerce lokal pun menyambut baik masuknya investor asing akibat dari revisi DNI ini.
Direktur Veritrans Budi Gandasoebrata mengatakan masuknya investor asing ke dalam industri e-commerce Indonesia jangan dianggap sebagai ancaman tapi harus dilihat sebagai kesempatan untuk mendapatkan manfaat.
“Dari sisi ilmu atau know-how, kita bisa belajar banyak dari para investor asing ini,” katanya.
Industri e-commerce Indonesia menurut Budi masih memerlukan investasi asing karena selain mampu mendukung pemain lokal, kehadiran mereka juga bisa membuka jalan bagi pemain lokal untuk lebih dikenal pemain global yang kaya akan pengalaman.
Budi menyatakan bahwa bisnis e-commerce tidak mengenal batasan wilayah lagi, atau borderless. Dengan internet para pemain e-commerce Indonesa tidak hanya terhubung dengan seluruh orang di Indonesia tetapi juga di Asia bahkan dunia.
Tersedianya sarana untuk berkomunikasi langsung dengan pemain yang berpengalaman akan membuat e-commerce lokal semakin mampu bersaing dengan pemain global.
Sambutan positif terhadap para investor asing tidak dimaksudkan untuk mengesampingkan peran investor lokal.
Di Indonesia memang sudah hadir beberapa investor lokal yang mampu memberi bantuan permodalan bagi e-commerce lokal. Tetapi investor lokal biasanya masih di tahap awal atau masih di level C dan belum sebesar investor asing. Belum banyak investor lokal yang bisa memberi bantuan konsultasi untuk masalah engineering, SDM, aspek legal, atau keuangan.
Investor asing di mata Budi hanyalah jalan untuk membantu membesarkan e-commerce lokal. Contoh paling jelas, kata Budi, adalah Jack Ma dengan Alibaba-nya yang begitu mendominasi di China. “Dibalik kesuksesan itu sebenarnya ada peran South Bank Japan dan Yahoo dari Amerika,” ujarnya.
Budi sangat percaya, bagaimanapun juga pemain e-commerce lokal yang akan menjadi pemain paling berpengaruh di Indonesia. Rasa optimisnya terhadap keunggulan pemain lokal didasarkan pada tingkat pengetahuan pemain lokal terhadap perilaku masyarakat di sekitarnya, budaya yang hidup, kebiasaan, serta kemampuan untuk memahami tuntutan dan kebutuhan pasar lokal.
Dengan begitu, lanjut Budi, yang diberikan investor asing adalah sekadar ilmu atau know-how dari sisi manajemen teknologi namun hal-hal terkait keperluan dan kebutuhan bisnis di negara asal serta solusi apa yang bisa dijual merupakan hal yang tidak bisa ditawarkan pemain asing.
“Bagaimana keperluan bisnis di negara asal pasti pemain lokal yang akan menang,” pungkasnya.