Faktor Kunci Lingkungan Makro dalam Pemasaran Digital

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

9999Digital marketing telah menjadi mindset baru bagi setiap perusahaan yang sedang aktif dalam menjalankan visi dan misinya. Hal tersebut berkaitan dengan setiap perubahan faktor macro environment yang terjadi, seperti faktor hukum, sosial, ekonomi, teknologi, politik, dan lingkungan. Maka dari itu perusahaan harus bisa menyesuaikan dengan perubahan faktor-faktor tersebut berkaitan kegiatan digital marketing yang dilakukan. Apabila perusahaan dapat meneliti dan merespon terhadap macro environment secara efektif dan efisien maka perusahaan akan mendapat keuntungan dan dapat bersaing dengan para kompetitornya.

Salah satu teknik pemasaran yang sedang tren saat ini melalui media intenet seperti blog, jejaring sosial, website, forum, dan lain-lain. Namun hal tersebut sering kali disalahgunakan menjadi tindak kriminal yang melanggar hukum. Sebagai contoh adanya tindakan Cyber Espionage, yaitu kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang computerized.

Ditinjau dari segi hukum, tindakan tersebut dapat dikenakan sanksi atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi Elektronik (ITE) dan berbagai pasal UU lainnya. Maka sebaiknya penggunaan internet harus bisa disosialisasikan lebih baik lagi dan perlu adanya upaya penanggulangan kejahatan terhadap internet seperti pemasangan program Fire Wall agar mencegah akses dari pihak luar ke sistem internal dan upaya-upaya lainnya.

Apabila ditinjau dari faktor sosial, dapat diambil contoh yaitu adanya forum yang terbentuk di Amerika bernama The Forum for International Networking in Education (FINE).

Forum tersebut merupakan sebuah kelompok internasional mahasiswa pasca sarjana yang terdiri dari 21 mahasiswa dari 8 universitas berbeda yang bekerja sama dan berkolaborasi dalam rangka untuk lebih memahami isu-isu pendidikan dari perspektif global.

Forum tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi social dan professional networking dan adanya kemungkinan untuk penggabungan penelitian dan memperbesar prospek akademis dan karir. Antar anggota tersebut bisa saling terintegrasi satu sama lain melalui jaringan internet yang menghubungkan mereka untuk berdiskusi dan mengadakan acara sosial bersama dan mempromosikannya melalui digital marketing, yaitu lewat penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, dan lain-lain. Selain itu mereka mengadakan konferensi internasional serta mencari anggota forum lainnya yang memiliki ketertarikan yang sama.

Ditinjau dari faktor ekonomi, saat keadaan ekonomi sedang membaik atau mengalami peningkatan maka akan berdampak pada daya beli konsumen yang juga mengalami kenaikan. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat menjadi konsumtif dalam membeli barang sehingga apabila penempatan iklan dapat disampaikan dengan baik dan diterima konsumen maka konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut didukung dengan meningkatnya kemampuan daya beli. Sifat konsumtif tersebut ditunjukkan melalui data demografis yang menunjukkan rata-rata orang Indonesia rela mengeluarkan uang di atas IDR 2 juta untuk membeli smartphone, tercatat kurang lebih 43,8%.  Maka penerapan digital marketing tentu akan berdampak besar pada para pengguna gadget sehingga bisa memaksimalkan dalam kegiatan pemasaran. (Theola Wiryani/Prasmul University)