Marketing.co.id – Belum lama ini Twitter mengumumkan akan “mematikan” beberapa aplikasi Tweetdeck untuk memusatkan perhatian mereka pada produk berbasis web.
Tidak hanya itu, dalam tanda lain dari pertempuran dua pemain terbesar media sosial, integrasi Twitter ke Facebook juga akan dihilangkan.
Menurut situs Mashable.com, pengumuman tersebut disambut sebagian besar dengan teriakan “nooooo,” “whyyyyyy” dan “gaaaaaah” di media sosial. Ini memperlihatkan popularitas TweetDeck yang luas dengan pengguna Twitter.
Rencananya, TweetDeck AIR, TweetDeck untuk iPhone dan TweetDeck untuk Android akan dihapus dari toko aplikasi masing-masing pada bulan Mei, dan berhenti bekerja tak lama setelah itu, menurut sebuah posting blog TweetDeck.
“Untuk terus menawarkan produk yang hebat dan memenuhi kebutuhan unik Anda, kami akan memfokuskan upaya pembangunan kita pada versi TweetDeck berbasis web modern,” kata posting tersebut.
Ke depan, Twitter akan memperkaya Tweetdeck dan aplikasi Chrome dengan update dan fitur baru. Sedangkan Mac dan aplikasi komputer akan terus berkembang juga.
Beberapa bulan terakhir, ketika Anda menggunakan TweetDeck AIR versi Android dan iPhone mungkin tidak berjalan mulus. Aplikasi mereka akan terus bergantung pada salah satu versi dari Twitter API, yang akan pensiun bulan ini.
Pengujian pemadaman pada salah satu versi tersebut akan dimulai 5 Maret. Pengguna TweetDeck yang begitu mobile kemungkinan besar akan segera mulai mengalami pemadaman dengan aplikasi mereka pada hari ini.
“Dalam banyak hal, situs TweetDeck melipatgandakan experience dan menghentikan dukungan kepada Twitter merupakan refleksi dari kekuatan pengguna TweetDeck kita. Bagi Anda yang tidak nyaman dengan perubahan ini, kami minta maaf yang tulus,” tulis postingan tersebut.
Apakah ini menyedihkan atau semacam kesempatan besar?
