Marketing.co.id – Indonesia Brand Summit (IBS) 2013 yang berlangsung 21 Februari yang lalu berjalan baik. Seminar ini juga memberikan berbagai insight menarik bagi para pesertanya. Hal tersebut membuat para peserta merasa puas dengan seminar ini.
Dalam IBS tersebut hadir dua pakar dunia marketing, yaitu Dr. Paul Temporal dan Fredrik Haren. Untuk pembicara dalam negeri diisi oleh Handi Irawan, selaku CEO Frontier Consulting Group dan penggagas Top Brand Award serta PJ. Rahmat Susanta, Editor in Chief Majalah MARKETING.
Dalam salah satu presentasinya Fredrik Haren menjelaskan bagaimana mengembangkan kreativitas sebuah merek agar bisa berkembang dan maju. Dalam hal itu juga Fredrik memberikan cara-cara berpikir untuk mendapat ide-ide baru dan beda dari yang lainnya.
Bagaimana tangapan peserta terhadap event ini? Berikut komentar beberapa peserta mengenai seminar IBS ini.
Nurlaila Hidayaty, Marketing Manager PT Tupperware Indonesia
Menurut Nurlaila, materi yang disampaikan cukup bagus, dan banyak pengetahuan yang dibagikan oleh para pembicara. Selain itu, materi yang disampaikan bisa diterima dan diterapkan oleh perusahaan kami ke depannya.
Untuk sesi kedua mengenai media sosial, banyak ide yang bisa kita ambil. “Walaupun ide ini sudah kita lakukan sebagian. Dalam sesi ini banyak ide-ide yang saya catat, sehingga membuat perusahaan kami akan lebih baik lagi ke depannya di media sosial,” ungkapnya.
Di samping itu menurut Nurlaila seminar IBS ini memberikan secercah ide baru bagi mereka, seperti bagaimana mengembangkan brand yang sudah memasuki generasi ketiga. Kita tahu dalam generasi ini tidak mudah untuk menguasai pasar, tentunya karena ketatnya persaingan.
Seperti pembicara Handi Irawan, Nurlaila mengatakan bahwa presentasi beliau memberikan contoh perusahan-perusahaan di Indonesia. “Dengan begitu kita bisa tahu, oh…market di Indonesia seperti itu toh…,” imbuhnya.
Triari Senawirawan, Head of Marketing Activation & Consumer Insight Nokia
Adanya seminar Indonesia Brand Summit menurut Triari, membuat kita menjadi fresh, baik itu fresh ide dan juga menambah networking. “Biasanya kita terpaku pada apa yang ada di industri kita. Dengan seminar ini kita bisa lihat case industri lain, seperti apa yang brand lain lakukan dengan insight-insight-nya. Ini yang membuat kita menambah wawasan dan untuk kepentingan kita juga,” katanya.
Triari memberikan gambaran tentang presentasi dari Fredrik Haren, yang memberikan cara baru untuk berpikir, dan menghasilkan ide-ide yang tidak biasa. (Hernawan)