12 Etika Media Sosial untuk Bisnis

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Dalam artikel ini Anda akan menemukan 12 etika media sosial untuk bisnis

Marketing.co.id- Situs jejaring sosial seperti Facebook, Instagram dan yang lainnya kini telah mengubah cara bisnis dan pelanggan dalam berinteraksi. Dan, cara-cara yang Anda lakukan pada akun media sosial merupakan refleksi langsung dari bisnis Anda.

Jika Anda suka, tidak ada keraguan tentang social networking. Media sosial adalah buzz marketing. Berdasarkan survei We Are Social, jumlah pengguna media sosial di Indonesia per januari 2024 adalah 139 juta orang, atau sekitar 49,9% dari total populasi Indonesia. Diperkirakan jumlah pengguna media sosial di Indonesia akan terus meningkat hingga tahun 2029, dengan total pengguna mencapai 260,23 juta.

Alasan utama masyarakat mengakses media sosial adalah mendapatkan informasi, berkomunikasi, mencari koneksi, mencari bisnis, mencari materi edukatif, membangun jaringan, mencari hiburan, mengisi waktu luang, membagikan foto dan video, dan mencari tahu soal produk.

Mayoritas pengguna mengonsumsi beberapa konten sosial secara teratur. Mereka berhubungan dengan cara mendengarkan, mengikuti, dan berkolaborasi satu sama lain. Beberapa orang menggunakannya untuk alasan pribadi. Mereka berbagi resep, foto, video, dan ide-ide mereka agar tetap up-to-date dengan teman-teman dan keluarga.

Sementara orang-orang bisnis menggunakan media sosial untuk membangun karir, mempromosikan bisnis, dan menumbuhkan reputasi mereka. WhatsApp menjadi media sosial paling banyak digunakan dengan proporsi 90,9%. Diikuti Intagram, Facebook, TikTok, Telegram, dan X yang masing-masing berada di atas 50%.

Masing-masing dari situs tersebut diposisikan secara unik untuk melayanai populasi dengan tujuan tertentu. Namun, ada beberapa tips etika media sosial:

  • Anda harus mengisi profil online dengan lengkap. Seperti informasi tentang Anda dan bisnis. Gunakan nama asli dan foto Anda sendiri.
  • Membuat profil atau akun yang berbeda untuk koneksi pribadi. Akun bisnis dan kesenangan pribadi jangan dicampur dalam satu akun.
  • Membuat rincian tentang siapa Anda atau bisnis pada bagian utama profil, siapa yang ingin dijadikan teman, dan meminta pengunjung mematuhi semua informasi tersebut.
  • Menawarkan informasi yang bernilai. Jangan hanya berbicara tentang diri Anda sendiri atau perusahaaan saja.
  • Jangan hanya mendekati orang asing untuk meminta mereka berteman dengan Anda. Jika itu yang dilakukan, Anda dengan cepat akan kehilangan kredibilitas dan apa yang disebut oleh Anda ‘teman’.
  • Pilihlah nama yang mewakili Anda dan perusahaan dengan baik. Jangan memakai nama anonim seperti ‘loser1’ kecuali jika Anda ingin dikenal dengan nama itu.
  • Jangan mengirimkan permintaaan ulang tahun, undangan untuk bermain game atau lainnya.
  • Jangan menaruh apapun di internet tentang sesuatu yang tidak ingin diketahui bos di masa depan, klien saat ini, atau klien potensial Anda.
  • Memeriksa orang-orang yang ingin mengikuti atau menjadikan teman anda
  • Jika seseorang tidak ingin menjadi teman, mereka memiliki hak untuk membuat  pilihan itu dan anda harus menerimanya. Jangan posting ketika anda terlalu lelah, mabuk, marah, atau kesal.

Sering salah dalam mengeja kata-kata akan membuat anda terlihat tidak profesional. Masalah tersebut dapat diatasi dengan mengetikkan tweet dalam program pengolah kata dan mengeja untuk memeriksa setiap kata sebelum anda mempostingnya ke media sosial.

Bagi sebagian dari kita media sosial masih terasa baru. Memang ada sedikit perbedaan ketika kita berhubungan secara online dan offline. Namun, prinsip dasarnya sama, kepercayaan dan keaslian tetap menjadi hal utama.