www.marketing.co.id- Rutin berolahraga dan selalu mengonsumsi makanan bergizi adalah bagian penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Tapi banyak orang yang tidak menyadari bahwa penting juga menjaga kualitas tidur.
Menurut Dokter Tri Widodo dari RS Sardjito, kualitas tidur yang sehat bukan hanya ditentukan dari durasi waktu delapan jam. Ketika kualitas tidur terganggu, maka tubuh ini akan merespon dengan daya tahan tubuh yang kurang optimal. Kondisi fisik dan psikis yang tenang juga mendukung terciptanya kualitas tidur yang sehat.
Para penderita gangguan tidur kebanyakan dikeluhkan karena kekurangan waktu beristirahat. Kondisi insomnia atau susah tidur juga memicu berkurang jam tidur. Dokter Tri menambahkan jika kamu kurang tidur biasanya tubuh ini akan terasa:
- Kurangnya kebugarannya
- Akan terasa ngantuk pada siang hari
- Malas untuk berfikir
- Daya tahan tubuh mudah menurun
- Perasaan kurang nyaman
- Mudah loyo
“Biasanya mereka yang mengalami itu akan mencari vitamin atau penambah daya tahan tubuh tanpa mengetahui apa penyebabnya,” ungkap Dokter Tri seperti di lansir dari solopos.
Dijelaskan kembali oleh Dokter Tri, tidur sehat bukan kegiatan yang sulit karena bisa direncanakan. Selain waktu istirahat delapan jam yang sudah menjadi kebiasaan yang baik. Namun dengan pola sudah terbiasa seseorang yang tidur dengan durasi enam sampai tujuh jam pun sudah bisa dibilang cukup untuk kebugaran.
Seseorang yang sudah terbiasa dengan tidur terpola akan mendukung kualitas tidur yang baik. Sebaliknya, jam tidur yang tidak teratur akan mengacaukan pola tidur. “Padahal tidur yang baik perlu didukung tubuh dan pikiran yang rileks, “ ungkap dokter dari RS Sardjito.
Bagaimana posisi tidur yang nyaman?
Hampir setiap orang berganti-ganti posisi pada saat tidur. Perubahaan posisi seperti itu wajar saja, asal tidak berlebihan. Untuk mengurangi pergantian posisi yang terlalu sering, gunakan bantal untuk menjaga agar tidak bergeser. Selain itu, bersihkan tempat tidur supaya tidak menimbulkan gatal. Berikut beberapa posisi tidur yang sering dilakukan oleh banyak orang yang dilansir dari RS Sardjito.
Tidur miring
Jika merasa nyaman dengan tidur miring, sebaiknya miringkan badan ke arah kanan supaya tidak membebani jantung. Karena pada saat yang bersamaan jantung masih harus memompa darah. Hal ini bisa mengakibatkan kelelahan jantung yang dapat berakibat fatal dalam jangka panjang.
Tidur terlentang
Sebenarnya tidur telentang baik dilakukan apabila sedang nyeri punggung. Tidur cara ini dilakukan dengan menyisipkan bantal di bawah dengkul kaku yang bermanfaat untuk mengurangi beban punggung bagian bawah.
Tidur tengkurap
Tidur dalam posisi ini merupakan tidur yang tidak baik, karena menekan jantung, paru-paru dan perut. Tetapi, jika pada kasus harus tidur dengan cara ini, maka gunakan bantal di bawah perut dan pinggang. Hindari penggunaan bantal di kepala atau kecilkan ukurannya karena akan menekan leher. (HN)