Marketing.co.id – Berita Retail | Upaya meningkatkan kapasitas perempuan pelaku usaha pangan olahan kembali diperkuat melalui kolaborasi Frisian Flag Indonesia (FFI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Program ini merupakan bagian dari inisiatif “Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan” yang bertujuan membantu UMK memahami penerapan keamanan pangan serta meningkatkan kualitas usaha kuliner rumahan.
Perempuan Memberikan Kontribusi Besar Pada UMKM
Kegiatan yang digelar di Jakarta Selatan pada Selasa (18/11) ini, menghadirkan ratusan anggota komunitas perempuan yang aktif menjalankan usaha kuliner berbasis produk olahan.
Dalam sambutannya, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, menegaskan pentingnya edukasi keamanan pangan bagi usaha kecil.
“Program ini membantu pelaku UMK memahami standar pemerintah sehingga produk yang dihasilkan aman untuk konsumen,” ujar Andrew.
Menurut Andrew, literasi keamanan pangan harus menjadi pondasi usaha kecil, khususnya bagi perempuan yang mendominasi sektor kuliner rumahan. Ia menambahkan bahwa pertumbuhan UMK hanya dapat dicapai jika pelaku usaha memahami proses penyediaan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian yang sesuai standar.
Baca juga: Meningkatkan Daya Saing Perempuan di Era Digital
Dukungan serupa disampaikan Direktur PMPUPO BPOM, Agus Yudi Prayudana, yang hadir secara langsung. Ia mengapresiasi peran FFI sebagai mitra yang konsisten mendampingi UMK sejak 2021.
“BPOM bersama para orang tua angkat UMK terus memastikan pelaku usaha memiliki kapasitas mengelola pangan secara aman dan bertanggung jawab,” kata Agus.
Baca juga: Menilik Dampak Revisi Aturan BPOM Pada UMKM
Kegiatan pelatihan ini juga menghadirkan sesi demonstrasi kuliner oleh Chef Nanda, yang memperlihatkan tiga menu sarapan praktis bernilai jual. Sesi tersebut bertujuan memberi inspirasi bagi pelaku usaha untuk mengembangkan produk yang aman, kreatif, dan sesuai kebutuhan pasar.
UMK pangan sendiri terus mencatat kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Data resmi menunjukkan sektor ini menyumbang sekitar 60% terhadap PDB, serta didominasi perempuan yang berperan menjaga ketahanan ekonomi keluarga.
Melalui program Kedai Kreatif, FFI telah menjangkau lebih dari 1.200 pelaku UMK perempuan di berbagai daerah. Andrew menutup kegiatan dengan menegaskan komitmen FFI.
“Kami ingin perempuan pelaku UMK semakin percaya diri mengembangkan usaha yang aman dan memberi dampak positif bagi komunitasnya,” ujarnya.

