Dengan investasi senilai USD 38 miliar, OpenAI bersiap membawa ChatGPT dan sistem AI generatif lainnya ke level performa baru yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih pintar.
Marketing.co.id – Berita Digital | Dalam langkah strategis yang menandai babak baru dunia kecerdasan buatan, OpenAI resmi mengumumkan kemitraan jangka panjang dengan Amazon Web Services (AWS). Kesepakatan bernilai USD 38 miliar ini memungkinkan OpenAI menjalankan seluruh beban kerja AI canggihnya di atas infrastruktur komputasi milik AWS.
Dalam rilis resmi yang dikutip dari GSMArena, OpenAI menyebut kerja sama ini akan mempercepat ekspansi kapasitas komputasinya secara global. AWS akan menyediakan Amazon EC2 UltraServers, sistem server mutakhir yang dilengkapi ratusan ribu GPU Nvidia dan kemampuan untuk menskalakan hingga puluhan juta CPU.
Baca Juga: Mana Yang Lebih Baik, Deepseek atau ChatGPT?
Server tersebut dirancang khusus untuk menangani beban kerja AI generatif berskala besar—jenis teknologi yang menjadi inti dari ChatGPT dan produk OpenAI lainnya seperti GPT-5 dan DALL·E.
“AWS memiliki pengalaman dalam menjalankan infrastruktur AI berskala besar secara aman dan andal. Kolaborasi ini akan membantu kami menghadirkan performa optimal untuk jutaan pengguna di seluruh dunia,” tulis OpenAI dalam pernyataannya.
Baca Juga: 5 Cara Pakai ChatGPT untuk Marketing yang Praktis dan Efektif
Seluruh kapasitas komputasi yang disepakati dalam proyek ini akan dikerahkan sepenuhnya sebelum akhir 2026, dengan opsi perluasan mulai 2027. Infrastruktur baru ini memanfaatkan GPU Nvidia GB200 dan GB300 yang dihubungkan dalam jaringan berlatensi rendah agar mampu memproses data dalam jumlah masif dengan kecepatan tinggi.
AWS mengklaim sistem barunya mampu menjalankan kluster yang terdiri dari lebih dari 500.000 chip, menjadikannya salah satu infrastruktur AI terbesar di dunia. Skala ini penting bagi OpenAI, terutama untuk mendukung pelatihan model AI generasi berikutnya yang semakin kompleks dan haus daya komputasi.
Langkah OpenAI menggandeng AWS menjadi sinyal kuat di tengah meningkatnya kompetisi penyedia layanan cloud untuk memikat perusahaan AI besar. Sebelumnya, OpenAI dikenal memiliki hubungan erat dengan Microsoft Azure yang juga menjadi salah satu investor terbesar perusahaan tersebut.
Baca Juga: 5 Prompt ChatGPT agar Anda Jadi Pemimpin Hebat
Dengan kerja sama baru ini, OpenAI tampaknya mengadopsi strategi multi-cloud — memanfaatkan kekuatan dan keunggulan infrastruktur dari lebih dari satu penyedia layanan untuk memastikan kestabilan, keamanan, dan efisiensi operasional.
Kemitraan OpenAI dan AWS bukan sekadar transaksi bisnis, melainkan pernyataan bahwa era AI kini semakin bergantung pada kolaborasi lintas raksasa teknologi. Dari sisi ekonomi, investasi sebesar USD 38 miliar menjadi salah satu kontrak cloud terbesar sepanjang Sejarah.
Baca Juga: Cerita Andrew Susanto Kelola Bisnis Bernilai Triliunan Pakai ChatGPT
Bahkan, menandingi kontrak Pentagon dengan penyedia cloud besar di AS. Sementara dari sisi teknologi, kesepakatan ini membuka jalan bagi pengembangan model AI yang lebih besar, lebih cepat, dan lebih efisien.
Langkah ini bukan hanya memperkuat posisi OpenAI sebagai pemimpin inovasi AI, tetapi juga menegaskan dominasi AWS di ranah infrastruktur cloud global. “Kemitraan ini akan membantu OpenAI menghadirkan teknologi AI yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih bermanfaat bagi semua orang.


