Mengapa Jangkauan Luas TV Lebih Ampuh dari Hyper-Targeting?

0
TV Masih Jadi Media Terkuat untuk Membangun Brand Awareness!
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

TV Advertising, iklan TV Masih Jadi Media Terkuat untuk Membangun Brand Awareness!Pelajari bagaimana broad reach dalam TV advertising mengalahkan hyper-targeting dalam membangun brand awareness dan pertumbuhan bisnis.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Di tengah dominasi dunia digital dan strategi hyper-targeting, televisi masih menjadi media paling efektif untuk membangun brand awareness. Dalam sesi Brand Week 2025 yang diselenggarakan bersama Marketing Architects, konsultan efektivitas pemasaran Dale Harrison, dan CEO Marketing Architects membongkar alasan mengapa iklan TV tetap memberikan jangkauan terbaik untuk pertumbuhan brand.

Mereka menyoroti bahwa jangkauan luas (broad reach) lebih berdampak pada awareness dan market share dibandingkan penargetan sempit yang kini populer di ranah digital marketing. pertanyaannya, mengapa jangkauan luas jadi kunci iklan TV?

Jangkauan Luas Jadi Kunci dalam TV Advertising

Harrison menjelaskan bahwa banyak pemasar yang salah fokus dengan hanya mengutamakan targeting ketat. Padahal, jangkauan berkelanjutan adalah faktor utama yang berkorelasi dengan pangsa pasar. “Tidak ada yang membeli brand yang mereka tidak kenal atau ingat. Maka, tugas utama kita adalah menjangkau sebanyak mungkin calon pembeli,” ungkapnya dikutip dari AdWeek.

Ia juga menambahkan bahwa efektivitas kampanye TV adalah hasil dari dua faktor penting, yaitu kekuatan pesan kreatif dalam memengaruhi audiens, dan jumlah orang yang terpapar pesan tersebut.

Dengan jangkauannya yang luas, sedikit peningkatan pada kualitas kreatif dapat menghasilkan efek yang besar. Namun, jika jangkauannya kecil, bahkan materi iklan terbaik pun tidak akan berdampak signifikan.

Selain itu, frekuensi dan konsistensi tayangan iklan TV juga berperan penting. “Brand harus terus hadir di benak konsumen. Sekali tayang tidak cukup karena konsumen mudah lupa,” tegas Harrison.

Digital Mindset yang Menyempitkan Pandangan terhadap TV

Angela Voss kemudian membahas bagaimana perkembangan teknologi dan Connected TV (CTV) mengubah cara pandang terhadap TV. “Banyak pemasar digital membawa pola pikir hyper-targeting ke televisi. Padahal, audiens sekunder seperti pembeli ringan atau calon pembeli justru berkontribusi besar pada pertumbuhan brand,” jelasnya.

Sebagai contoh, Coca-Cola menemukan bahwa setengah dari pembelinya hanya membeli satu hingga dua kali per tahun. Fakta ini menunjukkan pentingnya menjangkau khalayak luas, bukan hanya pelanggan potensial utama.

Voss juga menyoroti kesalahan strategi yang sering terjadi di pasar B2B. Meski keputusan pembelian melibatkan banyak pihak, banyak brand B2B masih membatasi jangkauan mereka hanya pada satu segmen sempit.

Tantangan dalam Pengelolaan Bujet Marketing

Dalam dunia periklanan, selalu ada dilema antara memilih frekuensi tinggi pada audiens kecil atau jangkauan luas dengan paparan terbatas. “Idealnya, kita menjangkau semua orang setidaknya satu kali. Namun, banyak kampanye CTV justru mengalami over-frequency – tanda bahwa data dan praktik empiris belum sepenuhnya diikuti,” ujar Voss.

Selain itu, persepsi bahwa biaya iklan TV terlalu mahal juga perlu diluruskan. Meskipun harga iklan Super Bowl 2025, mencapai sekitar 8 juta dolar AS untuk 30 detik, CPM pada iklan CTV sering kali justru lebih tinggi karena biaya tambahan dan premium targeting.

Mengukur Dampak Iklan TV Secara Cerdas

Menurut Voss, TV merupakan kanal full-funnel yang mampu membangun brand awareness sekaligus mendorong penjualan langsung. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan pengukuran yang komprehensif. “TV adalah rajanya brand building, tapi juga bisa mendorong penjualan hari ini. Kita hanya perlu strategi dan taktik yang tepat,” ujarnya.

Dengan alat pengukuran yang tepat, pemasar dapat menggabungkan data linear TV dan CTV performance untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang efektivitas kampanye.

Meski digital marketing terus berkembang pesat, TV tetap menjadi media paling kuat untuk menjangkau khalayak luas dan membangun kepercayaan merek. Dalam dunia di mana konsumen terus dibanjiri pesan digital yang sangat tersegmentasi, kekuatan jangkauan luas televisi mampu menghadirkan efek memori dan emosi yang sulit ditandingi kanal lain. Strategi marketing terbaik bukan sekadar soal siapa yang Anda targetkan, tapi seberapa banyak orang yang Anda buat mengenal dan mengingat brand Anda.