Jangan Boros! Ini 6 Tips Investasi Martech untuk FMCG

0
Planius Simanullang, Heads of digital Transformation Danone, tips investasi, martech, marketing technology, FMCG
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Planius Simanullang, Heads of digital Transformation Danone, tips investasi, martech, marketing technology, FMCG, Tips Investasi Marketing Technology untuk Perusahaan FMCGPlanius Simanullang, Heads of Digital Transformation Danone dalam artikel ini merumuskan beberapa tips investasi marketing technology bagi perusahaan FMCG.

Marketing.co.id – Berita Digital | Di tengah derasnya arus transformasi digital, dunia Fast Moving Consumer Goods (FMCG) sering dianggap tertinggal dalam adopsi teknologi digital. Namun, Danone Indonesia membuktikan sebaliknya. Di bawah kepemimpinan Planius Simanullang sebagai Heads of digital Transformation Danone, perusahaan ini berhasil membangun strategi digital yang kuat.

Danone mampu mengintegrasikan marketing technology (martech) secara strategis untuk menjaga keterikatan dengan konsumen yang selama ini menjadi tantangan besar bagi industri yang tidak mengandalkan data digital secara langsung seperti eCommerce atau perbankan.

Memanfaatkan Teknologi GPS untuk Pemasaran Berbasis Lokasi

Tips Investasi Marketing Technology untuk FMCG

Berdasarkan pengalamannya, Planius kepada Marketingcoid merumuskan beberapa tips penting bagi perusahaan FMCG yang ingin berinvestasi di marketing technology:

1. Tentukan visi digital yang jelas – Sebelum membeli teknologi apa pun, tentukan dulu apa visi digital yang ingin dicapai. Di Danone misalnya, visinya adalah driving personalization.
2. Bangun mindset digital di seluruh organisasi – Transformasi digital bukan hanya soal tools, tapi juga perubahan cara berpikir. Kalau masih setengah-setengah, sayang sekali. Karena investasinya jalan terus.
3. Mulai dari data sebelum teknologi – Kalau mau investasi di teknologi, harus ada datanya dulu. Tanpa data, teknologi hanya akan jadi pajangan.
4. Fokus pada objektif yang spesifik – Danone hanya fokus pada acquisition dan retention. Dengan objektif yang jelas, investasi jadi efektif dan tidak boros beli produk yang tidak digunakan.
5. Bangun tim yang kuat dan passionate – Digital itu bukan sesuatu yang pasti, banyak trial and error. Jika timnya tidak punya passion dan mental kuat, sulit berhasil.
6. Percaya pada proses jangka panjang – Planius menekankan bahwa hasil investasi martech tidaklah instan. Jangan berhenti hanya karena belum terlihat hasilnya. Karena, begitu retensi naik, semua investasi itu terbayar.

Bagi Planius, marketing technology adalah pondasi strategi bisnis jangka panjang untuk memahami dan melayani konsumen lebih dalam. “Digital itu bukan soal tren, tapi soal bagaimana kita benar-benar connect dengan konsumen,” tutup Planius.

So, investasi di marketing technology adalah kebutuhan bagi perusahaan yang ingin bertahan di era digital seperti sekarang ini. Seperti Danone, kuncinya adalah membangun visi, memahami data, dan percaya pada proses jangka panjang.