Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Lonjakan kasus penipuan digital, Spam, di Indonesia mendorong operator telekomunikasi seperti Indosat, memperkuat sistem keamanannya. Berdasarkan laporan GASA State of Scams 2025, sebanyak 66% masyarakat Indonesia pernah mengalami upaya penipuan dalam setahun terakhir.
Terapkan Sistem AI untuk Cegah Penipuan
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menegaskan komitmennya melindungi pelanggan melalui fitur Anti-Spam dan Anti-Scam yang diluncurkan pada 7 Agustus 2025. Teknologi ini bekerja otomatis di tingkat jaringan tanpa perlu aplikasi tambahan.
Baca juga: Tri Luncurkan AI Anti Spam dan Scam
Hingga kini, lebih dari 200 juta panggilan berisiko telah diblokir dan 90 juta pesan mencurigakan mendapat peringatan. Sistem ini melindungi sekitar 11,5 juta pelanggan per bulan, menunjukkan urgensi perlindungan digital di tengah maraknya scam online.
“Teknologi ini membantu pelanggan dari berbagai usia menjelajahi dunia digital dengan percaya diri. Dengan perlindungan yang kuat dan konektivitas andal, kami ingin menghadirkan pengalaman digital kelas dunia,” ujar Bilal Khazmi, Director and Chief Commercial Officer IOH.
Upaya Meningkatkan Literasi dan Kewaspadaan Digital
Menggunakan prinsip Zero Trust, yakni tidak langsung percaya, selalu verifikasi guna mendorong literasi digital masyarakat. Pendekatan ini sejalan dengan upaya nasional memperkuat ekosistem keamanan siber.
Perlu diketahui bahwa IOH menghadirkan fitur anti spam dan anti scam berbasis AI. Fitur ini menjadi bagian dari inisiatif AIvolusi5G. Melalui IM3, fitur ini hadir dengan nama SATSPAM, terdiri atas SATSPAM BASIC dan SATSPAM+.

Sementara pelanggan Tri mendapat perlindungan serupa lewat TRI AI: AntiSpam/Scam dengan kode warna: toska (aman), kuning (tidak dikenal), dan merah (berisiko).
Fitur tersebut juga menyajikan peringatan SMS yang lebih jelas, pop-up notifikasi dengan kode warna, dan ringkasan panggilan yang dapat diakses melalui aplikasi tersebut.

