3 Strategi Keamanan Email Bisnis untuk UMKM

0
Strategi dan tren B2B Email Marketing (Sumber gambar: Freepik.com)
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Keamanan email bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. UMKM yang membangun perlindungan sejak dini akan berada selangkah lebih maju menghadapi ancaman digital.3 Strategi Keamanan Email Bisnis untuk UMKM di Indonesia

Marketing.co.id – Berita UMKM | Serangan siber berbasis email kian mengancam pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Modus Business Email Compromise (BEC), di mana pelaku menyamar sebagai rekan bisnis, pemasok, atau pimpinan perusahaan untuk menipu korban, menjadi salah satu bentuk kejahatan digital yang paling merugikan sektor usaha skala kecil.

Memanfaatkan celah keamanan pada email bisnis, penipu kini semakin lihai berkat dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI). Hal ini membuat UMKM semakin rentan, terlebih sebagian besar belum memiliki tim keamanan siber atau anggaran teknologi yang memadai.

Menanggapi situasi tersebut, Bret Cunningham, Chief Product Officer di Zimbra membagikan tiga strategi utama yang dapat diterapkan UMKM untuk memperkuat keamanan email bisnis mereka.

1. Gunakan Platform Email Bisnis yang Aman dan Mudah Dikelola

Kesalahan umum UMKM adalah menggunakan layanan email gratis untuk keperluan bisnis, padahal sistem tersebut biasanya tidak dirancang dengan perlindungan keamanan tingkat bisnis. UMKM membutuhkan platform komunikasi yang aman secara default dan mudah dikelola, tanpa mengharuskan mereka memiliki tim IT khusus seperti perusahaan besar.

Platform email bisnis sebaiknya dilengkapi proteksi spam, enkripsi, pemantauan aktivitas mencurigakan, serta integrasi keamanan yang dapat diatur dengan mudah. Dengan fondasi yang tepat, UMKM dapat meminimalkan risiko dari serangan siber sejak awal.

2. Prioritaskan Pertahanan Otomatis yang Efektif dan Hemat Biaya

Dengan keterbatasan anggaran, UMKM disarankan fokus pada fitur keamanan yang bekerja otomatis dan memiliki dampak perlindungan tinggi.

Fitur dasar yang direkomendasikan antara lain Two-Factor Authentication (2FA), Anti-phishing & anti-spoofing, pembaruan keamanan otomatis, serta pemantauan login dan aktivitas mencurigakan. Bagi UMKM, pertahanan otomatis adalah kunci. Ini bekerja di belakang layar, sehingga tidak membebani pemilik usaha dalam pengelolaannya.

3. Bangun Kepercayaan dengan Kontrol Data Lokal

Keamanan dan privasi data kini menjadi isu bisnis yang krusial, terutama bagi UMKM yang aktif melakukan transaksi digital. Menurut Cunningham, kemampuan UMKM untuk mengelola dan menyimpan data secara lokal dapat menjadi nilai tambah di mata pelanggan maupun mitra bisnis.

Melalui pendekatan open-core seperti yang diterapkan Zimbra, UMKM dapat menyesuaikan sistem berdasarkan kebutuhan, baik memilih penyimpanan data lokal, cloud, maupun hybrid, sesuai standar keamanan maupun regulasi setempat.

Kontrol data lokal tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga memperkuat kepercayaan pelanggan dan mitra. Dalam banyak kasus, kepercayaan inilah yang menjadi keunggulan kompetitif.

Penting untuk Masa Depan Digital UMKM

Dengan nilai aset digital UMKM yang semakin besar, mencakup data pelanggan, transaksi, dan aset pemasaran digital, upaya mencegah penyalahgunaan email bisnis menjadi bagian penting dalam menjaga keberlanjutan usaha.

Cunningham menegaskan, tiga langkah strategis tersebut dapat mulai diterapkan tanpa investasi besar. Keamanan email bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. UMKM yang membangun perlindungan sejak dini akan berada selangkah lebih maju menghadapi ancaman digital.