Otomatis! Videotto Ubah Video Panjang Jadi Klip Pendek Siap Unggah

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Tay Yao Ming dan Ian Lee menghadirkan Videotto, AI Agent yang bantu kreator ubah video panjang menjadi klip pendek siap unggah secara otomatis.

Tay Yao Ming dan Ian Lee menghadirkan Videotto, AI Agent yang bantu kreator ubah video panjang menjadi klip pendek siap unggah secara otomatis.

Marketing.co.id – Berita Digital | Di tengah maraknya konten video pendek di media sosial, dua anak muda berusia 18 tahun asal Singapura mencuri perhatian dunia teknologi. Tay Yao Ming dan Ian Lee, keduanya masih duduk di bangku kuliah, sukses meluncurkan Videotto, platform pengeditan video berbasis Artificial Intelligence (AI) yang diklaim mampu membuat proses editing hingga seratus kali lebih cepat dibandingkan metode konvensional.

Baca Juga: Strategi Video Pendek yang Efektif Demi Kenaikan Konversi

Bagi para kreator konten, livestreamer, dan agensi, waktu adalah segalanya. Proses mengubah video panjang menjadi potongan klip pendek yang menarik kerap memakan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari. Dari frustrasi itulah Videotto lahir.

“Tahun lalu saya menjalankan podcast yang menampilkan para founder muda. Tapi, setiap episode butuh sekitar 20 jam untuk diedit dan diubah jadi beberapa klip pendek,” ujar Tay Yao Ming, Co-Founder sekaligus CEO Videotto. “Saya sadar pasti banyak kreator lain menghadapi hal yang sama. Maka, saya dan Ian membangun platform AI untuk menyelesaikan masalah itu.”

Dari Frustrasi Pribadi Menjadi Solusi Global

Videotto bekerja layaknya asisten cerdas bagi para kreator. Pengguna cukup mengunggah video berdurasi panjang, dan sistem AI akan otomatis mengenali momen-momen penting, menambahkan teks dan efek visual, menyesuaikan suara serta pencahayaan, hingga menambahkan transisi secara halus. Hasilnya adalah deretan video pendek siap unggah untuk berbagai platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts.

Seiring waktu, sistem Videotto juga mempelajari gaya dan preferensi penggunanya. Sehingga, hasil editan menjadi semakin personal. “Kami ingin menjadikan produksi video profesional bisa diakses siapa saja, bukan hanya tim besar dengan anggaran besar,” tambah Yao Ming.

Baca Juga: 4 Cara Bijak Mengelola Konten Video Tanpa Stres

Inovasi dua remaja ini pun menarik perhatian East Ventures. Videotto baru saja memperoleh pendanaan tahap awal (seed funding) dari East Ventures dalam jumlah yang tidak disebutkan. “Pertemuan pertama kami sangat berkesan,” ungkap Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures. “Mereka bukan hanya punya ide brilian, tapi juga pemahaman mendalam tentang bagaimana bisnis ini bisa tumbuh. Setelah mendengar presentasi mereka di acara POL-ITE Entrepreneurs’ Challenge Dialogue, saya langsung memutuskan untuk berinvestasi keesokan harinya.”

Willson menegaskan, investasi ini bukan semata soal teknologi, melainkan tentang kepercayaan pada potensi manusia. “Kami percaya inovasi bisa datang dari siapa pun, tanpa memandang usia. AI adalah alat yang bisa membuka kesetaraan peluang dan memberdayakan generasi muda seperti mereka untuk memberi dampak nyata.”

Debut di SWITCH 2025

Videotto akan tampil untuk pertama kalinya di ajang Singapore Week of Innovation and Technology (SWITCH) 2025 pada 29–31 Oktober 2025. Mereka akan memamerkan teknologi AI Agent di stan Singapore Polytechnic dan Ngee Ann Polytechnic — tempat keduanya menimba ilmu.

Baca Juga: Mengenal Video-First Marketing, Strategi yang Mengutamakan Visual

Acara ini menjadi momentum penting bagi Videotto untuk menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan bisa mentransformasi industri kreatif, terutama di era di mana permintaan konten video pendek terus meningkat pesat.

Meski baru berdiri, Videotto sudah memiliki tim inti beranggotakan empat orang. Selain Tay Yao Ming dan Ian Lee, ada Felix Isaac Lim dan Chong Kah Hian yang bekerja tanpa kenal lelah membangun arsitektur sistem dan memperkuat infrastruktur teknologi. Dengan pendanaan baru ini, Videotto berencana mempercepat pengembangan produk, merekrut lebih banyak insinyur AI, dan memperluas jangkauan ke klien-klien besar di Asia Pasifik.

Baca Juga: Sambut Era Video First Marketing, Ini 5 Statistik Konsumen Yang Tak Terbantahkan

Di dunia yang semakin visual, kecepatan menjadi keunggulan. Videotto hadir bukan sekadar menawarkan efisiensi, tetapi juga mendefinisikan ulang cara orang memproduksi konten. Dengan kombinasi AI adaptif, desain intuitif, dan visi besar dari para pendirinya, startup ini ingin memastikan bahwa siapa pun — baik individu kreator maupun perusahaan besar — bisa menghasilkan video berkualitas tinggi hanya dengan beberapa klik.

“Kami percaya masa depan video bukan tentang siapa yang punya alat paling canggih, tapi siapa yang bisa menciptakan cerita paling menarik dengan cara paling efisien,” tutup Yao Ming.