Sehat Ada di Tangan Anda

0
SSUCv3H4sIAAAAAAAACpyRz27DIAzG75P2DhHnRlr+LGv2KtUODjgJKoEKyKap6rvPQKg474Z/tj/7M/fXl6piEzjJ2Wd1DxHFUqndeQteGk347XRwi1qgLQkK6Y2VoEo4geerhg0J6l2pgB8xyZwHvzt0YdiBOHhcSCPBp0Ta6JLiKidikjooxdipYG6fIssoif+rMz2+shtYUPPfuHBhxKJCSEYuqZRdfzzarbQGu5CmcPVtOKhQ0BVKNyu51EvRZvwar5zbuNm1t2GF5+ZMGXODSYUTz6SJma/gHJWLzItBnP7UbMUcbXw0cKgyQT8RwqZr+3Hs+6E5d825fx8+joL0e6sknbhOFqKYX6UorcuwAZs5dC0Xcz2MA69JCeoRmrYep6HvcZqxER0d/vEHAAD//wMAqODVZocCAAA=
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

swamedikasi, APSMI Summit 2025,  self-care dalam Kesehatan, swamedikasi, APSMI Summit 2025, self-care dalam kesehatan, kesehatan digital, BPOM, Konimex, WHO, kesehatan Asia Pasifik, self-medication, Universal Health Coverage, Rachmadi Joesoef, Ketua APSMI, CEO PT Konimex, Self-CARER, literasi kesehatan digital, e-farmasi, e-labelingMarketing.co.id – Berita Marketing | Lebih dari 100 pemimpin layanan kesehatan dari 11 negara Asia-Pasifik berkumpul dalam Asia Pacific Self-Medication Industry (APSMI) Summit 2025 di Bali beberapa waktu lalu. Forum ini menandai langkah besar menuju penerapan swamedikasi yang bertanggung jawab sebagai bagian dari sistem kesehatan berkelanjutan di kawasan.

Mengusung tema “Self-care in Healthcare: From Shared Vision to Shared Action,” summit ini menegaskan pentingnya pemberdayaan individu agar mampu menjaga dan mengelola kesehatannya sendiri melalui pengetahuan dan alat swamedikasi yang tepat.

Mengapa Swamedikasi Penting?

Menurut World Health Organization (WHO), swamedikasi adalah tindakan individu dalam menjaga kesehatan, mencegah penyakit, serta menangani kondisi ringan secara mandiri sebelum membutuhkan intervensi medis profesional.

Swamedikasi mencakup aspek pencegahan, pengenalan gejala, pengelolaan mandiri, hingga pengambilan keputusan yang tepat kapan harus mencari tenaga profesional. Pendekatan ini terbukti meningkatkan ketahanan sistem kesehatan dan memperluas akses masyarakat terhadap layanan yang terjangkau.

“Memberdayakan individu dengan pengetahuan dan alat swamedikasi adalah kunci membangun masyarakat yang lebih sehat dan sistem layanan kesehatan yang lebih tangguh,” ujar Rachmadi Joesoef, Ketua APSMI sekaligus CEO PT Konimex.

Salah satu pencapaian penting yang dibahas adalah Self-CARER (Self Medication Collaborative ASIAN Regulatory Expert Round Table) — platform kolaboratif yang mempertemukan otoritas regulasi, pakar kesehatan, dan industri.

Baca Juga: Serba Serbi Batuk dan Kaitannya dengan Musim Pancaroba

Dr. Junko Sato, Co-Chair Self-CARER, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menanamkan praktik swamedikasi yang aman, efektif, dan berbasis bukti ke dalam kebijakan nasional setiap negara.

“Moto kami sederhana, swamedikasi memberdayakan individu dan meringankan sistem. Melalui Self-CARER, visi ini benar-benar bertemu dengan tindakan,” ungkapnya.

Digitalisasi dan Regulasi Jadi Pendorong Utama

Peran teknologi digital menjadi sorotan dalam summit ini. Dengan lebih dari 70% masyarakat Asia-Pasifik kini melek digital, transformasi kesehatan digital menjadi fondasi penting dalam memperluas akses informasi dan produk kesehatan.

Dr. Deepa Maharaj, pemimpin Self-CARER Digital Work Group, menyatakan bahwa pengembangan literasi kesehatan digital, e-farmasi, dan e-labeling akan memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan produk yang aman.

Selain itu, Seema Sundaresan dari P&G menekankan pentingnya penyederhanaan regulasi untuk mempercepat akses konsumen terhadap produk swamedikasi yang berkualitas dan terjangkau.

Baca Juga: Ambisi Siloam Menjadi Pusat Layanan Kesehatan Terbaik di Asia Tenggara

Indonesia menjadi tuan rumah APSMI Summit 2025 sekaligus contoh nyata komitmen pemerintah terhadap swamedikasi. Dita Novianti Sugandi Argadiredja, Direktur Produksi dan Distribusi Farmasi Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa swamedikasi sejalan dengan enam pilar transformasi sistem kesehatan nasional, terutama dalam memperkuat layanan primer dan adopsi teknologi digital.

“Dengan meningkatkan literasi kesehatan dan memastikan ketersediaan produk farmasi yang aman dan berkualitas, masyarakat akan lebih proaktif mengelola kesehatannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPOM Taruna Ikrar menambahkan bahwa lembaganya berkomitmen memperkuat regulasi yang seimbang antara inovasi dan perlindungan masyarakat. “BPOM akan terus memastikan keamanan, khasiat, dan mutu produk kesehatan agar swamedikasi dapat dilakukan secara aman dan efektif,” tegasnya.

Hasil dari APSMI Summit 2025 mencakup penguatan kemitraan publik-swasta, pembuatan peta jalan swamedikasi, serta kolaborasi lintas negara untuk mendukung Cakupan Kesehatan Universal (Universal Health Coverage).

Melalui inisiatif seperti Self-CARER, negara-negara Asia-Pasifik berupaya memperkecil kesenjangan literasi kesehatan dan memperkuat peran masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka sendiri.