
Dari menyingkirkan radio di era 80-an, MTV kini justru harus tergeser oleh dunia digital yang lebih cepat, personal, dan interaktif.
Marketing.co.id – Berita Digital | Setelah lebih dari empat dekade menemani jutaan penonton di seluruh dunia, MTV (Music Television) akhirnya resmi menutup seluruh jaringan saluran musiknya di kawasan Eropa.
Keputusan ini diumumkan oleh Paramount Global, perusahaan induk MTV, sebagai bagian dari strategi besar menghadapi perubahan kebiasaan menonton masyarakat modern yang kini lebih memilih platform streaming digital daripada televisi kabel. Langkah ini menandai akhir dari perjalanan panjang MTV sebagai simbol budaya pop dan televisi musik dunia selama hampir 44 tahun.
Perubahan Kebiasaan Menonton Global
Menurut laporan BBC, Paramount Global menjelaskan bahwa penutupan jaringan MTV dilakukan sebagai respons terhadap pergeseran perilaku penonton global. Kini, masyarakat lebih suka menikmati musik secara fleksibel melalui YouTube, Spotify, Apple Music, hingga layanan Video-on-Demand (VOD), dibandingkan menonton video musik di televisi konvensional. “Model siaran linear sudah tidak lagi relevan bagi generasi penonton saat ini,” ungkap juru bicara Paramount.
Baca Juga: 3 Ide Praktis Memanfaatkan Musik AI bagi Brand
Kebiasaan menonton yang berubah drastis inilah yang membuat MTV kehilangan sebagian besar pemirsanya. Jika dulu penonton menunggu video musik favorit di televisi, kini mereka bisa menontonnya kapan pun dan di mana pun melalui ponsel.
Daftar Saluran MTV yang Akan Ditutup
Proses penutupan saluran musik MTV di Eropa akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2025. Tahap pertama dimulai dari kawasan Nordik, dan berakhir di Inggris pada 31 Desember 2025.
Beberapa saluran populer MTV yang akan berhenti tayang antara lain MTV Music, MTV 80s, MTV 90s, Club MTV, dan MTV Live. Untuk saat ini, kebijakan ini hanya berlaku di wilayah Eropa, termasuk Inggris. Namun, belum ada konfirmasi apakah langkah serupa akan diterapkan di Amerika Serikat, Asia, atau Amerika Latin.
Dari Musik ke Reality Show
Sejak diluncurkan pada 1 Agustus 1981, MTV dikenal sebagai pelopor televisi musik dunia. MTV mengenalkan konsep video klip ke ranah televisi dan membantu melambungkan nama-nama besar seperti Michael Jackson, Madonna, Nirvana, Britney Spears, hingga Taylor Swift.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, arah konten MTV mulai berubah. Saluran ini kini lebih banyak menayangkan program reality show seperti Jersey Shore, The Real World, dan Catfish, sementara porsi musik justru makin berkurang. Bagi pengamat industri media, ini adalah tanda bahwa MTV sudah lama bertransformasi dari televisi musik menjadi saluran hiburan umum yang mengikuti tren reality content.
Fokus ke Platform Digital dan Streaming
Paramount Global menegaskan bahwa meski saluran musik MTV ditutup, merek MTV tidak akan benar-benar hilang. Fokus perusahaan kini beralih ke platform digital dan layanan streaming seperti Paramount+, serta pengembangan konten musik dan hiburan yang disesuaikan dengan perilaku penonton modern.
Penutupan ini juga menjadi bagian dari langkah efisiensi global Paramount yang menargetkan penghematan hingga US$ 500 juta. Dengan strategi ini, Paramount berharap dapat memperkuat kehadiran mereka di dunia hiburan digital yang kini mendominasi.
Penutupan MTV di Eropa menjadi simbol berakhirnya era televisi musik yang sempat mendunia pada 1980–2000-an. Bagi banyak orang, MTV bukan sekadar saluran hiburan, melainkan bagian dari sejarah budaya pop dan cerminan gaya hidup generasi muda.
Kini, peran MTV sebagai kurator musik global telah digantikan oleh algoritma streaming dan media sosial, di mana tren musik ditentukan bukan oleh VJ di layar kaca, melainkan oleh viralitas dan rekomendasi pengguna di dunia maya.
Menariknya, lagu pertama yang diputar MTV saat diluncurkan pada 1981 adalah “Video Killed the Radio Star” oleh The Buggles — simbol peralihan dari radio ke video. Empat dekade kemudian, sejarah seolah berulang. Streaming dan media sosial kini menggantikan peran televisi musik tradisional.