
Marketing.co.id – Berita Financial | DBS Foundation, bersama dengan Bank DBS Indonesia, mempertegas komitmen jangka panjangnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia. Melalui inisiatif terbaru, DBS Foundation mengucurkan dana hibah senilai Rp48 miliar dan menjalin kemitraan strategis dengan dua organisasi nirlaba, Yayasan Mercy Corps Indonesia dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia).
Kemitraan selama dua tahun ini dirancang untuk memberdayakan total 140.000 perempuan pelaku usaha mikro dan kaum muda marjinal, termasuk penyandang disabilitas, di empat kota besar yakni Jakarta, Medan, Surabaya, dan Semarang. Program ini fokus pada peningkatan literasi keuangan, manajemen bisnis, dan kesiapan kerja di tengah tantangan ekonomi global.
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia mengatakan, bahwa DBS Foundation hadir dengan visi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan, termasuk kaum muda dan perempuan yang memiliki keterbatasan akses.
“Dengan dana hibah Rp48 miliar yang dikucurkan untuk program ini, kami percaya dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas, menciptakan dampak jangka panjang, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif yang berkelanjutan, sejalan dengan pilar keberlanjutan kami, Impact Beyond Banking,” ujar Mona.
Perempuan memiliki peran krusial dalam menggerakkan perekonomian nasional, mengelola sekitar 64% dari total UMKM di Indonesia. Namun, data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan masih tertinggal dibandingkan laki-laki. Selain itu, data Mercy Corps Indonesia 2022 menunjukkan, hanya 51% perempuan pengusaha mikro di perkotaan yang memiliki rekening aktif karena minimnya literasi dan akses ke layanan keuangan formal.
Untuk menjawab tantangan ini, DBS Foundation menggandeng Yayasan Mercy Corps Indonesia melalui program Financial Inclusion for Women Entrepreneurs selama dua tahun. Program ini menargetkan 40.000 perempuan dan anak muda pemilik/pengelola usaha mikro dan kecil di Semarang, Surabaya, dan Medan. Mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan tentang literasi digital, manajemen keuangan, akses ke produk jasa keuangan formal, serta pemasaran digital.
“Kami melihat mayoritas perempuan yang mengelola usaha mikro dan kecil belum memiliki literasi keuangan dan akses yang memadai. Literasi keuangan yang baik dapat membantu mereka mengambil keputusan bijak, mengurangi risiko, dan meningkatkan ketahanan keuangan. Kolaborasi bersama DBS Foundation ini akan memperluas dampak positif bagi perempuan dan anak muda untuk berkembang,” kata Ade Soekadis, Executive Director Yayasan Mercy Corps Indonesia.
Pertumbuhan inklusif juga membutuhkan perhatian pada kelompok muda yang menghadapi tantangan ketenagakerjaan. Data BPS 2024 mencatat sekitar 9 juta anak muda berusia 15-24 tahun berstatus NEET (Not in Education, Employment, or Training/tidak bersekolah, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan). Kesenjangan partisipasi angkatan kerja juga terlihat antara perempuan (55%) dan laki-laki (84%), serta tingginya angka pengangguran di kalangan penyandang disabilitas muda.
Menanggapi hal ini, DBS Foundation berkolaborasi dengan Plan Indonesia melalui program You Rise (Youth be Ready, Inclusive, Skilled, Empowered). Program dua tahun ini bertujuan membuka akses pelatihan bagi 100.000 kaum muda usia 18-29 tahun, termasuk 60% perempuan dan 3% penyandang disabilitas, di Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Program You Rise akan fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan industri, literasi keuangan, dan akses kerja untuk mempersiapkan peserta memasuki pasar kerja dan membangun kesehatan finansial yang stabil.
“Kaum muda memegang peran penting sebagai agen perubahan. Dukungan terhadap mereka adalah investasi bagi kemajuan bersama. Melalui program literasi finansial dan peningkatan keterampilan kerja bersama DBS Foundation, kami berkomitmen membantu mereka lebih siap bersaing, memastikan pertumbuhan yang inklusif,” ungkap Dini Widiastuti, Executive Director Plan Indonesia.



