Mengapa Language AI Menjadi Alat Kreatif Baru di Dunia Marketing?

0
Mengapa Language AI Menjadi Alat Kreatif Baru di Dunia Marketing
[Reading Time Estimation: 3 minutes]
Mengapa Language AI Menjadi Alat Kreatif Baru di Dunia Marketing
Mengapa Language AI Menjadi Alat Kreatif Baru di Dunia Marketing? (Gambar: Freepik.com)

Dengan memadukan teknologi, bahasa, dan empati budaya, AI menjadi alat kreatif yang membantu brand menjangkau dunia tanpa kehilangan keaslian lokalnya.

Marketing.co.id – Berita Digital | Di era pemasaran global yang serba cepat, Language AI (kecerdasan buatan berbasis bahasa) kini menjadi salah satu alat paling penting bagi pemasar modern. Bukan hanya untuk efisiensi penerjemahan, tetapi juga untuk mendorong kreativitas, membangun hubungan lintas budaya, dan memperkuat keaslian brand.

Salah satu pelopor di bidang ini adalah DeepL, perusahaan AI asal Eropa yang kini digunakan lebih dari 200.000 bisnis dan 120 juta pengguna setiap bulan. Dengan rangkaian produknya seperti DeepL Translator, DeepL Voice, DeepL Write, dan DeepL Agent, DeepL menunjukkan bahwa AI dalam marketing bisa menjadi katalis inovasi, bukan sekadar alat otomatisasi.

Baca Juga: 3 Kesalahan Klasik UMKM Yang Harus Segera Diatasi

Steve Rotter, Chief Marketing Officer DeepL yang berpengalaman di perusahaan teknologi global seperti Adobe dan Brightcove, menjelaskan bahwa potensi terbesar AI terletak pada kemampuannya untuk memperluas skala kreativitas. “Terlalu sering AI dianggap hanya sebagai alat penghemat biaya. Padahal, nilai sejatinya ada pada kemampuannya mempercepat ide kreatif,” kata Rotter.

Dengan Language AI, tim pemasaran dapat membuat copywriting dan kampanye dalam berbagai bahasa secara instan tanpa kehilangan kualitas dan keaslian. Tugas berulang bisa diotomatisasi, sehingga tim lebih fokus pada strategi, ide besar, dan storytelling, bagian dari marketing yang paling menonjolkan kreativitas.

Menghindari Risiko Bahasa dan Kesalahan Budaya

Dalam dunia global yang saling terhubung, kesalahan penerjemahan bisa berdampak besar terhadap reputasi brand. Rotter mengingatkan, “Bagi marketer, kata-kata itu penting. Kesalahan bahasa bukan hanya lucu, tapi bisa merusak kepercayaan.”

Di sinilah DeepL AI berperan. Dengan model yang dilatih secara khusus untuk memahami konteks, nada, dan makna budaya, DeepL mampu menghasilkan terjemahan yang alami dan sesuai konteks. Didukung ribuan penerjemah manusia dan pakar linguistik, DeepL tidak hanya mengonversi kata, tetapi juga menjaga tone of voice dan makna emosional dari pesan brand.

Personalisasi Global dengan Sentuhan Lokal

Rotter menjelaskan bahwa AI marketing kini memungkinkan kampanye yang lebih personal di berbagai negara tanpa kehilangan relevansi lokal. Salah satu contohnya, sebuah eCommerce besar di Eropa menggunakan DeepL untuk menerjemahkan 400.000 deskripsi produk ke bahasa pasar baru di Eropa Timur.

“AI memungkinkan mereka meluncurkan kampanye lintas negara secara cepat dan konsisten, tanpa mengorbankan karakter brand,” ujarnya. Dengan model AI yang berfokus pada bahasa, bukan sekadar data umum internet, DeepL menciptakan pesan yang terasa autentik, alami, dan sesuai budaya lokal.

Baca Juga: 3 Tips Menjangkau Audiens di Luar Negeri

Menurut Rotter, masa depan marketing technology stack akan semakin mengintegrasikan Language AI ke berbagai sistem seperti CRM, email marketing, dan konten digital. “Bayangkan setiap aset kampanye otomatis muncul dalam banyak bahasa yang sesuai konteks pasar. Ini bukan lagi A/B testing, tapi A/Z testing. AI membantu marketer memahami pelanggan di setiap bahasa dan wilayah,” jelasnya.

Integrasi ini memungkinkan perusahaan mempercepat riset pasar, peluncuran kampanye, serta personalisasi konten dalam skala global dengan akurasi linguistik tinggi.

Membangun Kepercayaan dan Relevansi Global

Di tengah persaingan ketat industri AI, kualitas dan kepercayaan menjadi modal utama DeepL. “Kami membantu bisnis lintas sektor—dari manufaktur, layanan hukum, hingga profesional—beroperasi tanpa batas bahasa,” ujar Rotter.

Produk seperti DeepL Voice kini digunakan dalam rapat internasional hingga komunikasi di lantai pabrik, menghapus hambatan bahasa secara real time. Kolaborasi erat dengan pengguna menjadi dasar inovasi berkelanjutan DeepL, yang terus meningkatkan kualitas dan kehandalan layanannya.

Rotter melihat masa depan Language AI sebagai sistem orkestrasi komunikasi global. “AI tidak lagi hanya menerjemahkan. Ia akan memastikan konsistensi suara brand, pengalaman pelanggan, dan hubungan global di semua bahasa,” ujarnya.

Bayangkan sebuah dunia di mana setiap pelanggan melihat iklan dalam bahasa yang mereka pahami. Bukan karena ditargetkan secara geografis, tetapi karena AI memahami preferensi linguistik mereka. Language AI seperti yang dikembangkan DeepL menunjukkan bahwa masa depan marketing bukan sekadar tentang berbicara lebih cepat, tetapi berbicara lebih bermakna. Dengan memadukan teknologi, bahasa, dan empati budaya, AI menjadi alat kreatif yang membantu brand menjangkau dunia tanpa kehilangan keaslian lokalnya.