Bisa Diterapkan Sehari-Hari, 6 Solusi Praktis Mengelola Sampah Elektronik

0
Dalam artikel ini Anda akan menemukan 6 solusi praktis mengelola sampah elektronik berbahaya yang bisa diterapkan sehari-hari.
[Reading Time Estimation: 3 minutes]
Dalam artikel ini Anda akan menemukan 6 solusi praktis mengelola sampah elektronik berbahaya yang bisa diterapkan sehari-hari.
Solusi praktis mengelola sampah elektronik yang bisa berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan (Gambar: Freepik.com)

Dalam artikel ini Anda akan menemukan 6 solusi praktis mengelola sampah elektronik berbahaya yang bisa diterapkan sehari-hari.

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Di era digital, hampir semua aktivitas manusia bergantung pada perangkat elektronik, mulai dari ponsel, laptop, hingga peralatan rumah tangga. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul persoalan serius. Jumlah sampah elektronik (e-waste) terus meningkat.

Menurut Global E-Waste Monitor 2020 dari PBB, pada 2019, dunia menghasilkan 53 juta ton sampah elektronik, tetapi hanya 17,4% yang berhasil didaur ulang dengan benar. Di Indonesia sendiri, jumlah e-waste mencapai 2 juta ton pada 2021, menunjukkan betapa besar ancaman limbah elektronik bagi kesehatan dan lingkungan.

Bahaya Sampah Elektronik bagi Manusia dan Lingkungan

Sampah elektronik mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, timbal, litium, hingga barium. Jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa sangat fatal terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Bagi kesehatan manusia, sampah elektronik bisa menyebabkan kerusakan otak, jantung, ginjal, sistem saraf, hingga gangguan reproduksi. Sementara bagi lingkungan, pembuangan sampah elektronik yang sembarangan atau pembakaran e-waste melepaskan racun ke udara, mencemari tanah, air, dan merusak ekosistem.

Oleh karena itu, masyarakat perlu mulai mengambil langkah nyata dalam mengelola barang elektronik bekas. Berikut 6 solusi praktis mengelola sampah elektronik berbahaya yang bisa diterapkan sehari-hari.

6 Cara Mengelola Sampah Elektronik yang Berbahaya bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan

1) Rethink sebelum membeli

Sebelum membeli perangkat baru, pertimbangkan ketahanannya. Pilih produk elektronik yang tahan lama, mudah diperbaiki, dan bergaransi. Dengan begitu, Anda tidak perlu sering mengganti perangkat dan otomatis mengurangi potensi sampah elektronik.

2) Reuse untuk fungsi lain

Jangan buru-buru membuang perangkat lama. Masih banyak cara untuk menggunakan kembali (reuse). Misalnya, HP lama bisa dijadikan remote smart home, laptop lawas bisa dipakai untuk mengetik atau browsing ringan.

3) Refurbish agar bermanfaat kembali

Servis perangkat elektronik lama dengan mengganti komponen tertentu, seperti baterai atau RAM. Langkah sederhana ini bisa memperpanjang usia pakai perangkat dan mengurangi e-waste.

4) Cek kembali sebelum disimpan

Alih-alih menumpuk perangkat rusak di rumah, pastikan perangkat elektronik bisa dijual kembali, didonasikan ke orang yang membutuhkan, atau disalurkan ke jalur pengelolaan sampah elektronik yang tepat.

5) Setor ke lembaga pengelola sampah elektronik

Jika perangkat sudah benar-benar rusak, serahkan ke badan pengelola e-waste resmi. Dengan begitu, material berbahaya tidak mencemari lingkungan, sementara komponen yang masih berguna dapat didaur ulang.

6) Ikut program tukar tambah (Trade-In)

Banyak toko elektronik kini menyediakan program trade-in. Konsumen bisa menukar perangkat lama dengan potongan harga atau voucher belanja. Contohnya, program Trade-In Mitra10 bersama Rekosistem yang memudahkan masyarakat menukar perangkat lama sambil menjaga lingkungan.

Peran Mitra10 dalam Mengurangi Sampah Elektronik Nasional

Sebagai pelopor Green Retail di Indonesia, Mitra10 meluncurkan program “Trade-In: Tukar Baru, Tambah Seru!”. Melalui program ini, pelanggan bisa menukar perangkat lama dengan voucher belanja hingga Rp500.000.

Tersedia tiga cara mudah untuk berpartisipasi, yaitu bawa langsung barang elektronik ke toko Mitra10, hubungi layanan penjemputan langsung ke rumah melalui mitra Rekosistem, atau daftar online lewat formulir Electronic Pickup di bit.ly/RekoHouseholdPickup. Program ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomis, tapi juga membangun ekosistem sirkular agar barang elektronik bekas dapat didayagunakan kembali secara bertanggung jawab.

Sampah elektronik merupakan ancaman tersembunyi yang bisa merusak kesehatan manusia dan mencemari lingkungan. Namun, melalui langkah sederhana seperti rethink, reuse, refurbish, cek kembali, setor ke pengelola resmi, dan ikut program trade-in, kita bisa ikut berperan dalam menjaga bumi tetap lestari.