
Marketing.co.id – Berita Consumer Goods | Pepsodent, brand di bawah naungan Unilever Indonesia, kembali menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang memasuki tahun ke-16. Berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI), BKGN 2025 berfokus pada edukasi dan layanan kesehatan gigi serta gusi secara gratis.
Acara peresmian yang berlangsung ini mengangkat tema “Cek Gigi dan Gusi – Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet”. Fokus pada kesehatan gusi dipilih mengingat masih banyak masyarakat yang mengabaikan masalah ini, padahal penyakit gusi dapat berdampak serius.
Dalam sambutannya, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kementerian Kesehatan RI, yang mewakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, asosiasi profesi, dan swasta.
“Masalah gigi adalah masalah kesehatan terbanyak yang ditemukan pada semua kelompok umur. Momentum Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam upaya promotif dan preventif kesehatan gigi. Mari jadikan momen ini untuk mengingat bahwa senyum masyarakat Indonesia adalah cerminan dari bangsa yang kuat dan berdaya saing tinggi,” ujar dr. Elvieda.
BKGN 2025 menargetkan 28.000 masyarakat untuk mendapatkan perawatan dan konsultasi gigi dan gusi gratis. Layanan ini meliputi pembersihan karang gigi (scaling), penambalan gigi, aplikasi fluoride atau fissure sealant, serta pencabutan gigi.
drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Personal Care Community Lead Unilever Indonesia, menjelaskan bahwa layanan ini tersedia di 30 Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) di seluruh Indonesia, serta dapat diakses dengan mudah secara daring.
“Seluruh pelayanan di BKGN 2025 akan diberikan oleh dokter gigi berkompeten, sehingga masyarakat tidak perlu cemas. Tak kalah penting, layanan ini bebas ribet karena masyarakat bisa langsung mendaftar secara online di seluruh FKG dan RSGMP yang berpartisipasi atau melalui website www.tanyapepsodent.com,” tutur drg. Mirah.
Selain itu, sebanyak 55 cabang PDGI juga akan melakukan edukasi kesehatan gigi dan gusi bagi siswa sekolah di berbagai wilayah, bahkan hingga ke area terpencil seperti Simeulue, Aceh dan Sorong, Papua.
drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar PDGI, mengungkapkan bahwa penyakit gusi merupakan permasalahan gigi kedua terbesar di Indonesia setelah gigi berlubang. Penyakit gusi kerap disebut silent killer karena gejalanya muncul secara samar dan tidak menimbulkan rasa sakit, terutama di tahap awal.
“Padahal, jika dibiarkan, penyakit gusi tidak hanya memengaruhi kesehatan gigi dan mulut, namun bisa menjadi bahaya tersembunyi untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh,” jelas drg. Usman.
Senada dengan hal itu, Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D, Ketua AFDOKGI, menambahkan bahwa bakteri dari gusi yang terinfeksi dapat masuk ke aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit sistemik seperti jantung, stroke, diabetes, hingga komplikasi kehamilan.
Peresmian BKGN 2025 semakin semarak dengan kehadiran band legendaris GIGI. Melalui musik, mereka mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan gusi. Vokalis GIGI, Armand Maulana, menyebut kolaborasi ini sebagai sesuatu yang spesial.
“Pemilihan nama GIGI punya filosofi khusus. Selain unik, singkat, dan gampang diingat, bagi kami GIGI mengandung makna sebagai simbol kekuatan. Selama lebih dari 30 tahun eksis di industri musik, kami selalu ingin memberi dampak yang kuat, termasuk di program BKGN 2025 ini,” kata Armand. Sebagai bagian dari kampanye, GIGI secara khusus me-remake jingle ikonik Pepsodent menjadi lagu dengan pesan “Rahasia GIGI Kuat adalah GUSI yang Sehat”.
Untuk mendukung kesehatan gusi masyarakat, Pepsodent menghadirkan Pepsodent Gum Expert yang diformulasikan khusus dengan kandungan Active Zinc dan Vitamin E. Produk ini diklaim mampu mengurangi pertumbuhan plak, menutrisi gusi, serta melindungi gigi dari plak dan bakteri hingga 24 jam.
“Sejak pertama kali dilaksanakan di 2010, BKGN telah memberi edukasi dan perawatan gigi gratis ke lebih dari 2,7 juta masyarakat. Semoga seluruh rangkaian edukasi dan pelayanan yang kami persembahkan tahun ini dapat membantu masyarakat memancarkan Senyum Indonesia Hebat dengan gigi dan gusi yang sehat,” tutup drg. Mirah.


