Website resmi turisme Air Terjun Niagara adalah contoh studi kasus bagaimana sebuah strategi Search Engine Optimization (SEO) dijalankan dengan baik.
Beberapa tahun yang lalu, situs web yang beralamat di http://niagarafalls.travel/ ini jauh dari memuaskan jumlah pengunjungnya. Parahnya lagi, situs ini tidak muncul ketika Anda mencari informasi yang berhubungan dengan Air Terjun Niagara menggunakan search engine. Padahal sejatinya, situs niagarafalls.travel justru ditujukan sebagai pusat informasi bagi orang yang hendak berlibur ke Air Terjun Niagara, atau sekedar membutuhkan informasi bagi air terjun terindah di dunia itu.
Absen dalam tampilan search results merupakan hal yang mengecewakan bagi Victor Ferraiulo, administrator Niagara Falls Tourism. Victor menginginkan situsnya menjadi sumber bagi segala sesuatu yang berhubungan dengan Air Terjun Niagara dan, tentunya, berada dalam urutan teratas dalam hasil pencarian mesin pencari.
Ada dua langkah yang dilakukan sebagai strategi agar niagarafalls.travel bisa menduduki posisi puncak search results. Pertama adalah dengan mengisi website dengan konten yang relevan, dan mencari pilihan kata kunci pencarian yang tepat. Benar saja, dalam hasil pencarian yang ditampilkan Google ketika mengetik kata kunci “Niagara Falls”, niagarafalls.travel berada di posisi puncak. Tak hanya itu, website ini pun mengalami peningkatan sebagai sumber pranala. Tentu saja jumlah pengunjung juga mengalami kenaikan. Jika sebelumnya pengunjung harian hanya berjumlah 2800, setelah melakukan strategi SEO ini, rata-rata situs didatangi oleh 4300 orang.
Menurut Alicia Whalen, CEO Couple of Chicks, konsultan e-marketing yang menjadi partner Niagara Falls Tourism dalam menjalankan SEO, jika hendak muncul di urutan teratas search engine results, yang harus dilakukan bukan hanya sebatas memilih keyword yang tepat, melainkan juga membuat engagement dengan user.
Sebetulnya, langkah detil apa saja yang diambil Alicia dan timnya, sehingga tujuan yang diinginkan Victor Ferraiulo tercapai? Pertama adalah mencari keyword yang berhubungan secara langsung (misalnya “Niagara Falls”), dan kemudian mencari kata kunci yang tidak berhubungan langsung dengan Air Terjun Niagara. Misalnya hotel, restoran, dan sejumlah tepat wisata di sekitar Niagara. Tidak hanya konten-konten berupa teks dalam niagarafalls.travel saja yang dipasangi keyword, bahkan video dan gambar-gambar pun dipasangi meta data tags.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Google Analytics, ada peningkatan traffic sebesar 78 persen yang datang dari organic search Google setelah perbaikan dalam niagarafalls.travel berjalan selama setahun. Google Analytics sendiri merupakan tools gratis yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pengukuran terhadap performa sebuah website.
Sedangkan langkah kedua yang langsung dibenahi adalah konten website. Kini, di bagian main page, dipasangi juga dengan fitur untuk blogger. Isi website juga disegmentasi agar sesuai dengan beragam tipe konsumen. Misalnya saja, kandungan yang sesuai untuk pasangan yang mencari suasana romantis atau keluarga yang mencari tempat liburan. Penawaran dan fasilitas untuk turis dibuat agar gampang ditemukan. Tak hanya untuk SEO, muatan situs juga dibuat beragam dengan tujuan agar pengunjung betah berlama-lama di dalam website tersebut. Semakin betah seorang pengunjung, maka akan akan semakin besar kemungkinan pengunjung melakukan “pembelian”. (Fanny Israr)
hebat sekali Niagara Falls, saya sendiri hampir putus asa me-maintain Alexa untuk website yang saya kelola