Marketing.co.id – Berita Otomotif | Persaingan kendaraan listrik di Indonesia memasuki babak baru. Harga bukan lagi satu-satunya faktor penentu, melainkan bagaimana produsen mampu menghadirkan nilai tambah jangka panjang bagi konsumen.
VinFast, produsen otomotif asal Vietnam, menerapkan model berlangganan baterai yang dinilai mengubah peta persaingan. “Karena baterai merupakan komponen besar dan mahal, memisahkannya dari harga pembelian adalah cara cerdas untuk membuat produk premium lebih terjangkau,” ujar Michael Vousden, analis otomotif di GlobalData, London.
Skema ini memungkinkan konsumen membeli kendaraan dengan harga lebih rendah, sementara baterai disewa bulanan dengan biaya tetap. Sebagai gambaran:
-
VF 3 (Mini SUV): Rp156 juta, hemat Rp74 jutaan, langganan Rp253 ribu/bulan.
-
VF 5 Eco: Rp232 juta, hemat Rp91 jutaan, langganan Rp468 ribu/bulan.
-
VF e34: Rp299 juta, hemat Rp112 jutaan, langganan Rp593 ribu/bulan.
-
VF 6 Eco/Plus: Rp335–394 juta, hemat Rp45–49 jutaan, langganan Rp650 ribu/bulan.
-
VF 7 Eco/Plus AWD: Rp449–539 juta, hemat Rp50–60 jutaan, langganan Rp905 ribu–Rp1 juta/bulan.
Selain itu, VinFast menawarkan garansi hingga 10 tahun, jaminan nilai jual kembali, serta jaringan pengisian V-Green gratis. Kebijakan berlaku sejak 1 Agustus, dengan dua opsi pembelian: kendaraan plus baterai atau kendaraan dengan skema langganan tanpa batas jarak tempuh.
Vousden menilai langkah ini memberi keuntungan kompetitif karena menurunkan beban biaya awal dan memindahkan tanggung jawab perawatan serta daur ulang baterai kepada produsen. Strategi semacam ini diyakini dapat membangun kepercayaan konsumen sekaligus memperkuat loyalitas jangka panjang di pasar otomotif.