Perjalanan Rumah Tempe Azaki Menembus Pasar Global

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]
rumah tempe azaki
Tempe Azaki (Foto: Mytempe.id)

Dengan dukungan teknologi, jaringan, dan ekosistem yang tepat, mimpi Rumah Tempe Azaki menembus pasar global kini benar-benar menjadi kenyataan.

Marketing.co.id – Berita UMKM | Di tengah derasnya arus globalisasi, nama Rumah Tempe Azaki menjadi contoh nyata bagaimana UKM lokal bisa naik kelas dan sukses di pasar global. Berkat pemanfaatan teknologi, khususnya layanan digital perbankan, usaha rumahan berbasis produk pangan ini kini menembus pasar ekspor hingga 10 negara.

Produk tempe selama ini identik sebagai makanan rakyat, sederhana, dan tradisional. Namun, tantangan sekaligus peluang muncul ketika tren konsumsi global mulai beralih ke makanan berbasis nabati (plant-based). Rumah Tempe Azaki dengan jeli membaca peluang ini.

“Tempe bukan lagi sekadar makanan tradisional. Ini adalah produk protein nabati yang dicari pasar global yang semakin sadar pada pola makan sehat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” ujar Cucup Ruhiyat, Founder Rumah Tempe Azaki.

Misi Cucup sangat jelas, yaitu mem-branding tempe sebagai produk global yang premium, dengan standar produksi internasional dan storytelling yang kuat tentang warisan budaya Indonesia. Perjalanan ekspornya bukan tanpa tantangan. Di luar urusan produksi dan sertifikasi, tantangan terbesar datang dari pengelolaan transaksi lintas negara, mulai dari menerima pembayaran dari buyer asing, manajemen kurs valuta asing, hingga pengaturan cashflow yang efisien. Di sinilah peran BNI sangat terlihat. Melalui layanan BNIdirect, Cucup mampu menjalankan transaksi ekspor secara real-time, aman, dan efisien.

“Kalau dulu repot bolak-balik ke bank atau khawatir soal transfer dari luar negeri, sekarang semua bisa dipantau dalam satu platform. BNIdirect bukan cuma mempermudah transaksi, tapi juga meningkatkan kredibilitas bisnis kami di mata buyer global,” ungkap Cucup.

Selain BNIdirect, program BNI Xpora juga turut membuka pintu pasar internasional lewat fasilitas business matching, promosi digital, hingga market insight yang relevan bagi UKM ekspor. Volume transaksi ekspor Rumah Tempe Azaki hingga kuartal I 2025, mencapai hampir Rp2 miliar. Angka ini menjadi bukti bahwa UKM bisa menjadi pemain penting dalam ekonomi berbasis ekspor, sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri.

Kisah Rumah Tempe Azaki memberikan pelajaran penting bagi dunia marketing dan bisnis bahwa value proposition adalah segalanya. Produk tradisional pun bisa naik kelas jika dikemas dengan cerita, kualitas, dan value yang relevan dengan pasar global.

Digitalisasi bukan lagi menjadi pilihan, tapi kebutuhan. Tanpa transformasi digital, khususnya dalam aspek keuangan dan operasional, sulit bagi UKM untuk bersaing di kancah internasional. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga keuangan yang tepat menjadi akselerator bisnis. Dalam hal ini, peran BNI dengan BNIdirect dan BNI Xpora menjadi contoh konkret bagaimana bank bukan hanya penyedia layanan finansial, tapi juga mitra pertumbuhan bisnis.