Marketing.co.id – Berita Marketing | Wisatawan perempuan kini menjadi kekuatan utama di industri perjalanan 2025, mengambil keputusan untuk 82% perjalanan secara global. Mencerminkan pengaruh besar ini, Agoda baru saja merilis tren perjalanan terbaru di Asia yang menunjukkan bahwa perempuan Asia punya preferensi berbeda dibanding pria dalam merencanakan liburan.
Mulai dari minat tinggi menjelajahi destinasi baru hingga kecenderungan bepergian bersama keluarga dan teman, wisatawan perempuan tengah membentuk ulang pola perjalanan yang berdampak langsung pada industri perhotelan. Menurut laporan tersebut, 60% perempuan Asia memprioritaskan kunjungan ke destinasi yang jarang dikenal dan sarat pengalaman budaya. Perempuan India dan Indonesia memimpin tren ini dengan masing-masing 80% dan 69% menyatakan ingin menjelajah tempat-tempat baru yang menawarkan pengalaman berbeda.
Data juga menunjukkan bahwa perjalanan kelompok sangat diminati. Sekitar 40% perempuan Asia lebih suka bepergian dengan keluarga, dibandingkan pria yang hanya 28%. Di Indonesia, angkanya bahkan mencapai 68%, menandakan betapa pentingnya wisata multigenerasi. Bepergian bersama teman juga popular, dimana 29% perempuan Jepang dan 25% perempuan India menyebut ini sebagai prioritas.
Meski perjalanan kelompok mendominasi, perjalanan solo juga mulai tumbuh. Agoda menemukan bahwa pria masih lebih banyak bepergian sendiri (24%) dibanding perempuan (15%). Namun, perempuan di Hong Kong dan Thailand menjadi yang paling sering melakukan perjalanan solo. Laporan lain menyebut 62% perempuan berusia 18–25 tahun tertarik bepergian sendiri sebagai cara untuk menantang diri. Negara-negara seperti Jepang, Selandia Baru, Australia, negara Nordik, Spanyol, Singapura, dan Inggris dinilai aman untuk pelancong perempuan solo.
Studi lain menunjukkan tren baru dimana perempuan lebih memilih liburan pendek namun sering, ketimbang liburan panjang sekali setahun. Persentase perempuan yang melakukan dua perjalanan dalam tiga bulan pertama 2025 melonjak jadi 35%, naik dari 18% di awal 2020. Artinya, perempuan kini memanfaatkan akhir pekan panjang atau musim sepi untuk liburan lebih rutin.
“Perempuan memegang peran semakin besar dalam keputusan perjalanan,” kata Andrew Smith, Senior VP Supply Agoda. “Dengan pemahaman mendalam tentang pola dan preferensi mereka, hotel punya kesempatan emas untuk menyempurnakan layanan. Menyesuaikan penawaran agar sesuai dengan kebutuhan wisatawan perempuan dapat menciptakan pengalaman tamu yang istimewa dan membangun loyalitas dari segmen yang makin berpengaruh ini.”
Laporan ini juga menegaskan bahwa hotel harus cepat beradaptasi jika ingin tetap relevan. Agoda merekomendasikan strategi seperti menyediakan pengalaman lokal yang otentik dan destinasi tersembunyi, meningkatkan layanan keamanan dan kenyamanan untuk pelancong perempuan solo seperti lantai khusus perempuan dan layanan tranportasi aman, menyembangkan tur ekslusif untuk perempuan, serta menawarkan fasilitas perawatan diri yang lengkap, mulai dari hair dryer hingga produk kecantikan berkualitas.
Wisatawan perempuan bukan lagi hanya segmen pasar. Mereka adalah game charger dalam industri perjalanan Asia. Menyusun strategi yang peka terhadap kebutuhan dan preferensi mereka bukan hanya soal layanan prima, melainkan langkah vital untuk bertahan dan tumbuh di industri yang semakin kompetitif.