Komitmen Industri Cloud Kitchen: Sertifikasi Halal sebagai Jaminan Kepercayaan Konsumen Muslim

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id — Berita Lifestyle | Seiring dengan pesatnya perkembangan industri cloud kitchen di Indonesia, sektor ini semakin diakui sebagai solusi efisien untuk menyediakan makanan praktis bagi masyarakat urban. Cloud kitchen, yang memungkinkan pelaku usaha mengelola beberapa merek dalam satu dapur, telah terbukti efektif dalam mengoptimalkan operasional dan memenuhi beragam kebutuhan konsumen.

Namun, dengan dominasi konsumen Muslim di Indonesia, sertifikasi halal menjadi aspek penting yang harus dipenuhi oleh setiap pelaku bisnis cloud kitchen. Sertifikasi halal tidak hanya berfungsi sebagai jaminan kualitas, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat daya saing. Kehalalan produk menjadi salah satu faktor utama yang dipertimbangkan oleh konsumen Muslim dalam memilih makanan.

Salah satu perusahaan yang menyadari pentingnya sertifikasi halal adalah SAGALA Group, sebuah startup cloud kitchen asal Bandung. Dimana, sertifikasi halal lebih dari sekadar memenuhi persyaratan regulasi. Sertifikasi halal juga menjadi cara perusahaan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan bagi konsumen yang memilih produk mereka.

Nadhia Lidyana, Quality Assurance Lead SAGALA Group, mengungkapkan, “Hal ini mencerminkan dedikasi kami sebagai penyedia produk makanan kepada konsumen yang telah menaruh kepercayaan pada merek kebanggaan kami, seperti Ayam Bang Dava dan Mangkatsu.”

Proses memperoleh sertifikasi halal di SAGALA Group melibatkan berbagai langkah ketat, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi. “Kami menjalankan audit internal secara berkala, memberikan pelatihan kepada karyawan, dan memilih mitra penyedia bahan baku yang memenuhi standar halal,” tambah Nadhia. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Nadhia juga menekankan, bahwa sertifikasi halal adalah investasi jangka panjang bagi perusahaan, bukan hanya untuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga untuk membangun ekosistem kuliner yang lebih inklusif.

“Menjaga kehalalan adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap konsumen kami serta kontribusi kami terhadap kepercayaan masyarakat Muslim Indonesia,” tegasnya.

Sebagai operator cloud kitchen yang terus berinovasi, SAGALA Group terus memperkuat posisinya di industri ini dengan menawarkan berbagai menu yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Dengan sertifikasi halal yang dimiliki, SAGALA Group ingin menjadi pelopor dalam mengutamakan keberagaman dan kualitas untuk konsumen Indonesia.

“Ini bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tapi juga soal etika dan tanggung jawab dalam melayani seluruh kelompok konsumen, termasuk konsumen Muslim,” pungkas Nadhia.

Sejak didirikan pada 2020, SAGALA Group telah mengoperasikan 41 outlet di 11 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Tangerang. Perusahaan ini juga merencanakan ekspansi ke kota-kota baru, seperti Bali dan Yogyakarta. Dengan lebih dari 3,5 juta pesanan setiap tahun, sertifikasi halal semakin memperkokoh posisi SAGALA Group sebagai pilihan utama konsumen yang menginginkan makanan cepat saji berkualitas dan terjamin kehalalannya.