Thursday, September 19, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeDIGITAL & TECHNOLOGYYes or No? Kecerdasan Buatan, Alat Yang Terjebak Dalam Teknologi

Yes or No? Kecerdasan Buatan, Alat Yang Terjebak Dalam Teknologi

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital | Kecerdasan buatan atau lebih dikenal dengan Artificial Intelligence (AI) sudah tidak asing lagi di industri. Dengan perkembangan yang massif, AI diyakini akan mendorong transformasi pada berbagai industri global.

AI sendiri, sejatinya bukan barang baru. Operator telekomunikasi seperti Telkom misalnya telah menerapkannya dalam praktik bisnis sejak lama. Dalam diskusi SBF bertema AI: Sekadar Tren Atau Sudah Menjadi Kebutuhan?. yang berlangsung pada Senin (9/9) di Jakarta, peran AI dibahas dari sudut pandang telekomunikasi, pemerintah, bisnis dan perbankan.

Ari Kurniawan, Deputy EVP Digital Technology and Platform Business Telkom, menjelaskan bahwa AI sudah menjadi kebutuhan bagi banyak industri di seluruh dunia dilihat dari tren kapitalisasi pasar global generatif AI yang meningkat signifikan di semua segmen, dari US$ 44 pada tahun 2020 menjadi US$ 16.300 pada tahun  2023.

Forum diskusi “AI: Sebuah Tren atau Kebutuhan” yang membahas AI untuk kebutuhan masa kini dan masa depan, berlangsung pada Senin (9/9) di Jakarta. Foto: marketing.co.id/lialily.

“Kita sekarang sedang menyiapkan diri untuk revolusi AI, dimana perusahaan-perusahaan teknologi besar asal Amerika dan Cina akan mengontrol industri dan politik menggunakan AI. Di Indonesia sendiri sayangnya penerapan kecerdasan buatan masih tertinggal bahkan jika dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN,” ujar Ari.

“Indonesia berada di posisi keempat dengan index 61,03, di bawah Singapura (81,97), Malaysia (68,71) dan Thailand (63,03). Perlu strategi nasional untuk penerapan AI di Indonesia agar bisa mengejar ketertinggalan itu, seperti berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan AI, menumbuhkan ekosistem digital secara masif dalam lingkup mikro, mempersiapkan diri menghadapi pasar tenaga kerja asing, hingga kerjasama internasional untuk kecerdasan buatan yang dapat dipercaya,” lanjut Ari.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kominfo RI yang mengatakan bahwa AI adalah alat bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.

“Indonesia memiliki 105 juta warga muda. Peran mereka sangat besar dalam mempercepat transisi penggunaan kecerdasan buatan. Dalam bisnis peran AI sudah digunakan secara berkala seperti customer service (56%), cyber security (51%), marketing & sales (49%), supply chain management (30%) dan human resources (26%). Sedangkan pada layanan masyarakat, AI sudah membantu peran administrasi (23%) dan layanan pelanggan (20%).” ungkap Wijaya.

Terkaitaturan untuk pemanfaatan AI ini, Wijaya menjelaskan Kementerian Kominfo telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Kominfo. “Sudah ada Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial sebagai panduan pengembangan AI yang merupakan turunan dari UU ITE dan UU PDP,” sambungnya.

Dari pengamat AI, William Lim, CEO Glair memberikan pandangan lain mengenai penerapan AI, “Sekarang customer support, recruitmen, training hingga debt collector sudah bisa digantikan AI karena bisa menghubungi nasabah secara langsung. Namun 90% penggunaan AI paling populer tentu customer support. Tidak bisa dipungkiri bahwa AI menjadi katalis perubahan agen AI.”

Dari industri perbankan, Bank DKI sudah melakukan transformasi digital sejak tahun 2016 dan beberapa tahun belakangan mulai menggunakan kecerdasan buatan.

Hafid Hudanul Eka Ebpa, VP IT Development Bank DKI yang diwakili oleh M Surandra Pohan selaku Pimpinan Divisi IT Digital Platform & E-Channel Development mengatakan bahwa AI dalam perbankan bisa membantuu menentukan credit skoring nasabah atau calon nasabah, juga mendeteksi kejahatan siber hingga menjadi agen melalui chatbot. “Kami melakukan kegiatan dari hulu hingga hilir penerapan teknologi AI sebagai bagian strategi AI Business Planning,” tandasnya.

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular