Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Bernhard H. Mayer, merek mewah terkenal di bawah naungan QNET, merilis koleksi jam tangan terbarunya, Alto Ceramic, yang menggabungkan desain inovatif dengan keanggunan sehari-hari. Koleksi ini, yang diproduksi di Swiss, menetapkan standar baru dalam dunia kemewahan dengan sentuhan estetika yang modern dan elegan.
Koleksi Alto Ceramic terinspirasi oleh kontras tuts piano yang klasik, menawarkan warna hitam dan putih yang abadi. Jam tangan ini menampilkan casing dan gelang keramik dengan poles tinggi yang memberikan hasil akhir berkilau, serta tahan gores dan hipoalergenik. Material keramik yang dipilih dengan cermat menegaskan komitmen Bernhard H. Mayer terhadap estetika dan kenyamanan.
Trevor Kuna, Chief Marketing Officer QNET, menjelaskan, bahwa Alto Ceramic menggabungkan kemewahan kontemporer dengan fungsionalitas yang tinggi. Alto Ceramic adalah contoh bagaimana jam tangan ini dapat dengan mudah bertransisi dari siang ke malam, memenuhi tuntutan gaya hidup dinamis sambil tetap mempertahankan kesan canggih.
“Koleksi ini menonjol dengan pengerjaan yang teliti, meliputi kotak dan gelang keramik dengan gesper lipat. Pelat jam bermotif gelombang dengan indeks putih bercahaya. Kristal safir dengan lapisan anti-reflektif. Mesin jam Kuarsa Swiss yang andal dan tersedia dalam diameter 36mm dan 42mm,” papar dia.
Kuna menambahkan, adapun ‘Hit the Right Note’ bukan hanya sebuah tagline—ini adalah janji. Desain minimalis dan konstruksi berkualitas tinggi dari Alto Ceramic membuatnya ideal untuk segala acara, mulai dari pertemuan bisnis hingga acara formal.
Dalam upaya untuk mendukung kepedulian terhadap lingkungan, koleksi Alto Ceramic menggunakan bahan keramik yang dikenal ramah lingkungan dan tahan lama. Penelitian dari American Ceramic Society menunjukkan keunggulan keramik dalam pembuatan jam tangan berkat biokompatibilitas dan ketahanannya terhadap keausan serta korosi.
“Dengan ini, Alto Ceramic Collection menjadi pilihan elegan yang menyatukan kemewahan dengan komitmen terhadap keberlanjutan,” tutup Trevor Kuna.