Ajak Dua Dubes, Sandiaga Sambangi Pameran Apresiasi Karya Indonesia (AKI) Denpasar 2024

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Markeing.co.id – Berita UMKM | Pameran Apresiasi Karya Indonesia (AKI) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kuliner Kriya Desain dan Fesyen, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah sukses dilaksanakan di Kota Denpasar. Bertempat di Mall Level 21 Denpasar, acara ini berlangsung dari 15 hingga 17 Juni 2024, menampilkan 39 jenama peserta yang terdiri dari berbagai bidang, termasuk Kriya, Fesyen, Kuliner, Games, Musik, dan Film.

Pameran Apresiasi Karya Indonesia (AKI) Denpasar 2024
Menparekraf Sandiaga Uno di acara Pameran Apresiasi Karya Indonesia (AKI) Denpasar 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, turut hadir dalam acara tersebut bersama dua Duta Besar RI, yakni Sukmo Harsono dan Iwan Bogananta. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan masukan kepada pelaku UMKM mengenai produk-produk yang potensial untuk dipasarkan di Eropa dan Amerika. Sandiaga menekankan pentingnya inovasi, adaptasi terhadap produk ramah lingkungan, dan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas serta daya saing produk UMKM.

“Saya ingin memastikan bahwa AKI 2024 akan menghasilkan UMKM yang siap untuk global. Dan semoga modal untuk UMKM bisa difasilitasi,” ujar Sandiaga. Ia optimis bahwa dengan target belanja Rp 1 juta per pengunjung, total transaksi bisa mencapai Rp 5-10 miliar. “Semua produk berkualitas dan siap untuk pasar global, semoga bisa mengangkat usaha dan membuka peluang kerja,” tambahnya.

Sandiaga juga berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar tidak tertinggal. Pada tahun 2024, sekitar 7000 UMKM mendaftar untuk AKI, dan 400 di antaranya terpilih untuk berpartisipasi, menjadikan total peserta selama empat tahun sebanyak 1.600 UMKM.

Pameran AKI 2024 di Denpasar memberikan banyak manfaat bagi para jenama peserta. Novita Wesley, pemilik jenama NAMASTE 21, mengungkapkan bahwa pameran ini adalah kesempatan untuk promosi, edukasi, dan membangun jaringan. “Saya ingin membangun citra merek NAMASTE 21 Handmade sebagai brand yang ramah lingkungan, peduli terhadap budaya lokal, dan mendukung komunitas,” jelas Novita. Ia menambahkan bahwa penjualannya meningkat 80% selama tiga hari pameran dibandingkan hari-hari biasa.

Hal serupa dirasakan oleh Rosita, pemilik Batik Shibori, yang mengaku tertarik dengan display warna biru dari pewarnaan indigo dan motif kain yang dipamerkan. “Pengunjung yang singgah di booth kami rata-rata tertarik dengan display warna dan motif yang kami pamerkan,” ujar Rosita. Selama pameran, Batik Shibori berhasil mencapai penjualan sebesar Rp 8 juta.

Pameran AKI 2024 juga menjadi momentum bagi para peserta untuk mendapatkan endorsement dari Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno. Wayan Sukandra, Manager Camilla Mozzarella, menyampaikan kebahagiaannya karena produknya dikunjungi oleh Sandiaga. “Harapannya, produk keju kami bisa merambah pasar domestik,” ucapnya.

Sementara itu, Dwi Kusuma, pemilik jenama BALIBELL, mengungkapkan bahwa partisipasinya dalam AKI menambah wawasan berwirausaha, networking, dan segmen pasar. BALIBELL merupakan produsen selai rendah gula menggunakan pemanis stevia yang menyasar konsumen usia 30 ke atas dan pengidap diabetes.

Ngurah Yasa, salah satu pengunjung, sangat mengapresiasi program AKI karena membantu UMKM mendapatkan media pemasaran. Ia berharap kesempatan bagi UMKM untuk mengikuti event-event seperti ini diperbanyak.

Pameran AKI 2024 di Denpasar tidak hanya menjadi ajang promosi dan penjualan, tetapi juga membuka peluang kerjasama dan meningkatkan kualitas produk UMKM Indonesia agar mampu bersaing di pasar global. (Wahid F)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here