Marketing.co.id – Berita Financial Services | Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal sebagai “silent killer” karena seringkali tidak menunjukkan gejala dalam jangka panjang. Meskipun begitu, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan kematian jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya hipertensi, cara mencegah, dan mengelolanya.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2018), prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%. Orang berusia 25-44 tahun, terutama mereka yang tinggal di perkotaan, memiliki risiko lebih tinggi. Menurut Medical Underwriter Sequis, dr. Debora Aloina Ita Tarigan, tren ini disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan tinggi lemak, kurang olahraga, merokok, penggunaan vape, konsumsi alkohol berlebihan, tidur tidak teratur, dan stres. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Selain itu, penggunaan obat penghilang rasa nyeri, pil kontrasepsi, obat penurun berat badan, dan zat stimulan seperti nikotin juga dapat memicu hipertensi. Faktor genetik dan penuaan turut berperan dalam meningkatkan kerentanan terhadap penyakit ini.
Bagi mereka yang telah didiagnosis menderita hipertensi, manajemen yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai, serta kepatuhan dalam mengonsumsi obat sesuai dosis dan jadwal, adalah kunci dalam mengendalikan tekanan darah.
Pencegahan merupakan langkah penting dalam menekan prevalensi hipertensi. Perubahan gaya hidup seperti olahraga rutin, tidur cukup, diet sehat dengan mengurangi asupan garam dan MSG, berhenti merokok dan menghindari alkohol, serta pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat dianjurkan.
Memiliki asuransi kesehatan juga menjadi langkah bijak dalam menghadapi risiko kesehatan. Produk seperti Sequis Q Infinite Medcare Rider Series Plan Lite menawarkan perlindungan komprehensif termasuk manfaat rawat inap, rawat jalan, dan pelengkap lainnya, dengan limit tahunan hingga Rp10 miliar per tahun.
Kesadaran dan tindakan preventif adalah kunci dalam melawan ancaman hipertensi. Dengan mengontrol berat badan, mengubah gaya hidup, dan memanfaatkan asuransi kesehatan, kita dapat berkontribusi dalam mengendalikan jumlah kasus hipertensi dan melindungi kesehatan kita di masa depan.
