70% Perusahaan dalam Portofolio Tahap Lanjutan East Ventures Sudah Profit

[Reading Time Estimation: 5 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Diperkirakan pertumbuhan global akan stabil di kisaran 3,1% selama lima tahun ke depan. Hal ini menunjukkan pemulihan yang kuat sejak pandemi melanda. Optimisme ini didorong oleh kemajuan teknologi yang pesat, yang tidak hanya mendorong inovasi tetapi juga menciptakan industri-industri baru.

Di Asia Tenggara, East Ventures melihat tanda-tanda positif dengan adanya peningkatan konsumsi belanja yang kuat, perbaikan lanskap investasi, dan pemulihan pariwisata yang terus berlanjut. Semua ini diperkirakan akan mendukung pertumbuhan pada tahun 2025.

Selain itu, pemotongan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, atau The Fed pada bulan September 2024 lalu diprediksi akan memberikan manfaat bagi konsumen dan pelaku bisnis.

Laporan e-Conomy SEA 2024 menunjukkan, bahwa nilai bruto transaksi (GMV) dan pendapatan di kawasan ini telah tumbuh secara konsisten dengan angka dua digit dalam setahun terakhir. Temuan ini selaras dengan apa yang terjadi dalam ekosistem East Ventures, dimana semakin banyak perusahaan portofolio yang kini telah mencapai profitabilitas.

Baca jugaVenture Capital Milik Sinar Mas Land Berinvestasi di Perusahaan Induk Lamudi

Laporan tersebut juga memberikan wawasan menarik mengenai tren dan metrik ekonomi digital di Asia Tenggara, yang menjadi acuan East Ventures dalam menilai kinerja perusahaan portfolionya.

East Ventures melaporkan bahwa pendapatan dari perusahaan-perusahaan tahap lanjutan (growth) meningkat sebesar 40% tahun ke tahun (YoY), hampir tiga kali lipat dari pertumbuhan rata-rata di kawasan Asia Tenggara.

Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan kekuatan investasi East Ventures, tetapi juga memposisikannya di atas tolok ukur kawasan Asia Tenggara saat dibandingkan dengan perusahaan dan pemodal ventura (perusahaan venture capital) lainnya.

Semua ini berkat pola pikir para founder yang mengutamakan sifat adaptabilitas, terutama di tengah tantangan ekonomi, ketidakstabilan pasar, dan lanskap yang tak terduga.

Sejalan dengan hal tersebut, 70% perusahaan dalam portofolio tahap lanjutan East Ventures juga telah mencapai profitabilitas, dan lebih dari 80% menunjukkan kenaikan dalam margin Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau EBITDA) selama tahun lalu, diantaranya Sociolla, ShopBack, The Parentinc, RPG Commerce, Praktis, Mighty Jaxx, Traveloka, Komunal, Fore Coffee, ISMAYA Group, IDN, Ruangguru, waresix, Inteluck, dan Xurya.

Hal ini sesuai dengan keyakinan East Ventures, dimana profitabilitas adalah tujuan utama, meskipun setiap startup memiliki pendekatan dan perjalanan yang berbeda untuk mencapainya.

Beberapa startup dalam portofolio East Ventures juga berada dalam posisi yang baik untuk memastikan stabilitas keuangan yang berkelanjutan serta didukung oleh fundamental yang kuat.

Untuk mendukung aspirasi dan tujuan jangka panjang mereka, East Ventures terus berupaya menciptakan sinergi di dalam ekosistemnya di tengah segala tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Pada tahun 2024, East Ventures juga terus mengadakan East Ventures Hand in Hand, East Ventures Circle, dan Founders Gathering.

Acara-acara tersebut bertujuan untuk menyediakan platform bagi para founder di ekosistem East Ventures untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan keahlian serta kemampuan mereka di tengah berbagai tantangan industri.

East Ventures juga selalu siap mendukung para founders yang mampu menangani masalah nyata dengan solusi yang bermakna. Sebagai contoh pada tahun 2024, East Ventures berinvestasi di Runchise, Bythen, Copra dan beberapa startup lainnya.

East Ventures

Peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia 

Di Indonesia, ekonomi diperkirakan dapat kembali berjaya ke masa sebelum pandemi, dan negara ini diprediksi akan menjadi satu-satunya negara di Asia Timur dan Pasifik yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif pada tahun 2024 dan 2025.

Kepercayaan East Ventures terhadap Indonesia semakin menguat dengan peluncuran edisi kelima dari East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI), yang mengusung tema “Mewujudkan Kedaulatan Digital Indonesia”.

Laporan itu menunjukkan tren positif dimana indeks negara mengalami kenaikan dari 37,8 pada tahun 2023 menjadi 38,1 pada tahun 2024, memperlihatkan upaya setiap provinsi dalam mempercepat transformasi digital dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi digitalnya.

East Ventures juga berkolaborasi dengan Praja Mangkunegaran, sebuah monarki keadipatian di pulau Jawa, dengan menjadi Digital Partner resmi Mangkunegaran. Mangkunegaran telah meluncurkan program-program yang memberdayakan UMKM dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, bertindak sebagai katalisator untuk perubahan sosial dan ekonomi.

Menjelajahi lanskap baru di 2025

Seiring kita melangkah di tahun 2025, terdapat beberapa sektor yang akan menjadi fokus East Ventures:

  1. Startup berbasis AI

Pada tahun 2025, East Ventures memprediksi bahwa ekosistem startup AI akan benar-benar berkembang. Sekitar 25% bisnis akan mulai menggunakan Generative AI (GenAI) dan berencana untuk menerapkan agen AI. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 50% pada tahun 2027.

Pertumbuhan yang menarik ini didorong oleh inovasi baru yang dirancang untuk membantu perusahaan bekerja lebih efisien dan meningkatkan produktivitas di berbagai industri.

  1. Inovasi kesehatan

Tahun lalu, East Ventures melanjutkan dukungannya terhadap Kementerian Kesehatan Indonesia melalui Health Innovation Sprint Accelerator (HISA) 2024, sebuah kompetisi teknologi kesehatan yang bertujuan untuk memperkuat founder dalam menghadapi tantangan kewirausahaan.

East Ventures juga melakukan progres signifikan di sektor kesehatan Singapura, dengan aktif berkolaborasi dalam inisiatif pemerintah untuk mendorong kemajuan sektor kesehatan. Seperti misalnya, melalui kerjasama dengan National Health Innovation Centre Singapore (NHIC).

Proyeksi East Ventures untuk tahun ini bagi industri kesehatan adalah akan semakin banyak perusahaan yang mengandalkan AI untuk meningkatkan perawatan pasien dan memperlancar sistem operasional.

Semakin banyak startup yang memanfaatkan AI untuk diagnosis real-time dan menciptakan rencana perawatan yang dipersonalisasi. Beberapa perusahaan portofolio kesehatan East Ventures, seperti MeshBio, Aevice Health, dan PathGen, juga telah menggunakan pendekatan ini.

  1. Teknologi iklim

Sektor ini tetap menjadi area fokus penting, terutama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan penghitungan karbon. Pada bulan April 2024, East Ventures kembali meluncurkan Laporan Keberlanjutan tahunannya, yang menunjukkan upaya dan kemajuan berkelanjutan dalam mengintegrasikan kerangka kerja Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) dalam operasi perusahaan dan di seluruh ekosistem East Ventures.

Bersama dengan Kadin Indonesia, East Ventures juga meluncurkan Emission Calculator & Visualization Southeast Asia (ECOVISEA), kalkulator gas rumah kaca berbasis web gratis. Berkat inisiatif ini, East Ventures sekali lagi diakui dalam daftar FORTUNE Indonesia Change the World.

Kompetisi Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) yang sangat dinanti juga kembali hadir tahun lalu, dimana East Ventures kembali berkolaborasi dengan Temasek Foundation. Pada tahun 2024, kegiatan ini menerima respons luar biasa dari lebih dari 500 pendaftar dari lebih dari 50 negara di seluruh dunia.

Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, 3 Startup Ini Raih Rp10 Miliar untuk Ujicoba Solusinya di Indonesia

Tiga inovator iklim muncul sebagai juara yang memenangkan total Rp 10 miliar dalam pendanaan hibah untuk menguji solusi mereka di Indonesia: SunGreenH2, Hydrogen Refinery, dan AC Biode.

Selain itu, DayaTani terpilih untuk menerima investasi sebesar US$50.000 dari Bakti Barito Foundation, sementara ENWISE menerima hadiah uang tunai sebesar US$50.000 dari Sinarmas Agribusiness & Food. CIIC akan kembali lagi tahun ini—para inovator teknologi iklim, pastikan proposal Anda siap!

Dalam ekosistem East Ventures, perusahaan-perusahaan yang fokus pada teknologi hijau seperti Rekosistem dan Jejakin juga sedang bekerja pada masalah penting ini. Solusi sedang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi, sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.

Melalui usaha kolaboratif dan komitmen East Ventures terhadap sektor teknologi iklim, tahun lalu East Ventures juga dianugerahi “ESG Award: Best Investor on Impact Investment” oleh KEHATI.

  1. Teknologi konsumen/consumer tech

Perkembangan e-commerce melalui pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan otomatisasi layanan pelanggan melalui chatbot juga akan terus meningkat dalam teknologi konsumen. Permintaan akan solusi AI diperkirakan akan tumbuh seiring dengan investasi bisnis pada alat yang memperlancar operasional.

Startup yang didukung East Ventures seperti Cosmart sedang menangani hal tersebut dan menghadirkan solusi pengalaman berbelanja yang lebih baik.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here