Kemudahan akses media sosial memungkinkan siapapun untuk beraktivitas melalui media sosial, termasuk aktivitas penipuan. Banyak kasus penipuan online terjadi di dunia maya dengan berbagai modus, misalnya penjualan produk fiktif, website bisnis fiktif, dan iming-iming memperoleh uang banyak melalui teknik multi-level marketing.
Inilah yang menyebabkan banyak orang enggan berbelanja secara online. Agar bisnis online tetap berlangsung dengan baik, seller harus mampu membuat buyer yakin bahwa bisnisnya terpercaya.
Mengutip perkataan Clay Delk dari Volusion, salah satu cara membangun kepercayaan buyer adalah lewat situs bisnis tempat seller berjualan online. Agar buyer percaya dengan bisnis seller, situs sebuah bisnis online harus mencantumkan hal-hal berikut:
Security badges & icons
Salah satu kekhawatiran buyer adalah bocornya data pribadi yang mereka masukkan ke situs bisnis online saat hendak melakukan transaksi. Data seperti nama lengkap, nomor kontak, alamat tempat tinggal, serta nomor rekening bank adalah data-data yang dibutuhkan untuk transaksi online dan pengiriman barang.
Jika seller tidak bisa menjamin data-data tersebut disimpan secara aman, buyer akan meragukan bisnis seller. Solusinya terletak pada security badges & icons, misalnya berupa sertifikat SSL. Seller perlu memberikan jaminan keamanan data. Informasi mengenai privatisasi data ini harus dicantumkan dalam situs agar buyer percaya.
Informasi kontak dan perusahaan atau toko online
Penting bagi seller untuk menjelaskan latar belakang toko online-nya agar buyer tahu dengan orang seperti apa ia akan bertransaksi. Seller perlu mencantumkan informasi kontak seperti nama akun media sosial seller, alamat toko offline, dan nomor telpon yang bisa dihubungi buyer sebagai pusat informasi sebelum buyer melakukan pembelian.
Jaminan uang kembali
Seller harus berani memberikan cash back atau pengembalian uang jika ada masalah dalam pengiriman barang kepada buyer. Tidak hanya itu, seller juga bisa memberikan jaminan penukaran barang baru jika ternyata barang yang diterima buyer rusak atau cacat. Jaminan barang dan uang kembali ini bisa membuat buyer percaya karena dalam bisnis online, buyer tidak bisa memegang produk secara langsung.
Deskripsi produk
Seller cenderung lupa akan hal-hal kecil mengenai deskripsi produknya. Padahal, semakin detail seller menjelaskan produk, semakin besar kemungkinan buyer melakukan pembelian. Deskripsi produk harus diberikan sedetail mungkin sampai ke hal-hal kecil mengenai produk.
Ini akan membantu buyer dalam memutuskan apakah produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya atau tidak. Jika buyer paham fungsi dan penggunaan produk, ia akan lebih tertarik untuk membeli. Penulisan deskripsi produk mungkin terlihat sepele, namun ini sangat mempengaruhi buyer saat memutuskan untuk membeli atau tidak.
Foto berkualitas baik
Situs bisnis online memungkinkan seller untuk menampilkan materi lain di samping tulisan, yaitu foto. Fungsi ini harus dimanfaatkan seller sebaik-baiknya. Seller bisa “memamerkan” produknya melalui foto sedemikian rupa sehingga memancing buyer untuk membeli.
Foto produk yang dipamerkan harus menarik dan kreatif. Foto yang berkualitas baik akan mengundang menciptakan kesan seller yang profesional dan terpercaya.
Ratings & reviews
Dalam setiap foto produk, seller bisa mencantumkan fasilitas agar buyer bisa merekomendasikan rating tertentu. Produk yang mendapat rating dan direkomendasikan oleh buyer akan dilihat oleh buyer lain. Jika rating dari buyer terhadap produk tersebut tinggi, buyer lain akan yakin bahwa seller menjual produk yang berkualitas.
Cantumkan akun media sosial
Cantumkan informasi akun media sosial dari bisnis seller dalam situs. Ini mempermudah buyer dalam menemukan merek bisnis seller melalui media sosial Facebook dan Twitter. Jumlah likes dan followers dari media sosial tersebut akan mempengaruhi tingkat kepercayaan buyer. Jika jumlah likes dan followers tinggi, buyer akan semakin percaya terhadap bisnis yang dijalankan seller. ***(ar)
Supported By: 
