Hansaplast, ahli dalam bidang pertolongan pertama, mengumumkan diselenggarakannya program “Anak Siaga Hansaplast” yang merupakan sebuah program edukasi Pertolongan Pertama bagi anak-anak Sekolah Dasar, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Program Anak Siaga Hansaplast akan dilakukan selama 1,5 bulan mulai tanggal 23 Juli 2018 di 30 Sekolah Dasar di Jakarta. Hadir dalam acara pengumuman tersebut adalah Tomasz Schwarz Marketing Director PT Beiersdorf Indonesia; Hj. Ida Nurbani, Kepala Seksi Peserta Didik & Pembangunan Karakter idang SD & PKLK inas Pendidikan DKI Jakarta; H. Muhammad Muas, SH, Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia Ketua Bidang PMR dan Relawan; dan perwakilan dari 30 sekolah yang akan dikunjungi oleh tim Anak Siaga Hansaplast
Menurut Tomasz Schwarz, Marketing Director PT Beiersdorf Indonesia, “Berdasarkan Riskesdas 2013, sebanyak 5.4% kecelakaan terjadi di lingkungan sekolah. Anak-anak usia sekolah dalam masa pertumbuhan mereka biasanya gemar melakukan berbagai aktifitas yang bisa menyebabkan mereka terjatuh, seperti berlari saat melakukan kegiatan olahraga ataupun saat bermain. Tidak jarang terjadi kecelakaan kecil seperti tergores atau luka ringan.
“Menyadari hal ini, Hansaplast sebagai ahli di bidang Pertolongan Pertama menginisiasi program Anak Siaga Hansaplast bagi siswa-siswi Sekolah Dasar untuk membantu mereka menjadi siaga dalam menghadapi situasi Pertolongan Pertama,” ujar Tomasz Schwarz.
Dalam menjalankan program Anak Siaga Hansaplast di 30 Sekolah Dasar di wilayah Jakarta, Hansaplast bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia, dengan dukungan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dalam program Anak Siaga Hansaplast, ke-30 sekolah dasar akan dikunjungi sebanyak 2 kali. Pada kunjungan pertama, tim Anak Siaga Hansaplast akan memberi informasi mengenai Pertolongan Pertama dan juga melatih para siswa untuk menangani situasi-situasi Pertolongan Pertama seperti luka lecet, luka iris, memar dan mimisan.
Pada kunjungan kedua, tim Anak Siaga Hansaplast akan menguji para siswa mengenai materi yang telah diberikan saat kunjungan pertama dan kemudian memberikan pelatihan mengenai penanganan situasi Pertolongan Pertama yang lebih serius seperti pingsan dan situasi yang membutuhkan ambulans.
“Kami berharap agar program Anak Siaga Hansaplast dapat membantu tidak saja para peserta program, namun juga teman dan keluarga mereka. Para peserta program Anak Siaga Hansaplast kami semangati untuk tidak menyimpan pengetahuan Pertolongan Pertama untuk diri sendiri, namun membagikannya dengan orang-orang disekitar mereka,” tutup Tomasz Schwarz.